KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Sejumlah pihak dengan mengatasnamakan HM Yahya Fuad, Bupati Kebumen terpilih meminta uang kepada sejumlah pejabat dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan dalih untuk persiapan pelantikan.
Dalam aksinya, orang yang mengaku bernama HM Yahya Fuad itu menghubungi calon korbannya dengan cara menelpon maupun mengirimkan pesan pendek menggunakan nomor seluler 0813 1652 4888. Oknum itu meminta sejumlah uang kepada sejumlah kepala dinas, camat, dan sejumlah pimpinan SKPD untuk ditransfer ke nomor rekening bank tertentu.
Sejumlah pejabat yang dimintai uang itu, diantaranya Camat Poncowarno Seto, Camat Klirong Budhi Suwanto, Camat Pejagoan Wahab Tama, Camat Padureso Agung Pambudi, dan Camat Alian Prawoto. Beruntung tidak ada satupun yang tertipu dengan modus tersebut. Sehingga tidak sampai ada korban.
Sekretaris Daerah Adi Pandoyo, mengingatkan semua pihak agar tidak mempercayai orang yang telah mencatut nama bupati terpilih untuk meminta sejumlah uang. Ia menegaskan bahwa bupati terpilih HM Yahya Fuad, tidak pernah menelepon/ mengirim sms kepada para pimpinan SKPD untuk hal-hal yang tidak dibenarkan.
Hal tersebut disampaikan menyusul banyaknya aduan dari para pimpinan SKPD dan camat terkait telepon dan sms yang mengatasnamakan bupati terpilih, yang meminta mereka untuk mentransfer sejumlah uang.
Untuk menghindari adanya korban, Sekretaris Daerah mengeluarkan surat edaran Nomor 863/300,tanggal 4 Februari 2016, perihal seseorang yang mengatasnamakan Bupati terpilih. Dalam surat edaran itu, Sekda menginstrusikan kepada para pimpinan SKPD dan camat agar tidak menanggapi hal tersebut, karena bupati terpilih tidak pernah menelepon/mengirim sms untuk meminta sejumlah uang.
Kepada para Pimpinan SKPD diminta untuk berhati-hati dan melaporkan kepada pihak berwajib bila menerima telepon atau smas tersebut. “ Saya tegaskan bahwa bupati terpilih tidak pernah menelepon/ mengirim sms kepada para pimpinan SKPD untuk hal-hal yang tidak dibenarkan. Untuk itu apabila Saudara mendapatkan telepon atau sms demikian, segera laporkan kepada pihak berwajib,“ pinta Adi Pandoyo, Kamis (4/2).
Sementara kepada seluruh camat diminta agar menginformasikan kepada seluruh lurah/ kepala desa, termasuk seluruh pimpinan SKPD yang membawahi UPTD serta sekolah-sekolah.
Sejumlah pejabat mengaku ditelepon dan di sms oleh oknum yang mengaku sebagai Bupati terpilih. Oknum meminta kepada para pejabat untuk mentransfer sejumlah uang tertentu untuk keperluan pelantikan bupati dan sebagainya.(ori)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Dalam aksinya, orang yang mengaku bernama HM Yahya Fuad itu menghubungi calon korbannya dengan cara menelpon maupun mengirimkan pesan pendek menggunakan nomor seluler 0813 1652 4888. Oknum itu meminta sejumlah uang kepada sejumlah kepala dinas, camat, dan sejumlah pimpinan SKPD untuk ditransfer ke nomor rekening bank tertentu.
Sejumlah pejabat yang dimintai uang itu, diantaranya Camat Poncowarno Seto, Camat Klirong Budhi Suwanto, Camat Pejagoan Wahab Tama, Camat Padureso Agung Pambudi, dan Camat Alian Prawoto. Beruntung tidak ada satupun yang tertipu dengan modus tersebut. Sehingga tidak sampai ada korban.
Sekretaris Daerah Adi Pandoyo, mengingatkan semua pihak agar tidak mempercayai orang yang telah mencatut nama bupati terpilih untuk meminta sejumlah uang. Ia menegaskan bahwa bupati terpilih HM Yahya Fuad, tidak pernah menelepon/ mengirim sms kepada para pimpinan SKPD untuk hal-hal yang tidak dibenarkan.
Hal tersebut disampaikan menyusul banyaknya aduan dari para pimpinan SKPD dan camat terkait telepon dan sms yang mengatasnamakan bupati terpilih, yang meminta mereka untuk mentransfer sejumlah uang.
Untuk menghindari adanya korban, Sekretaris Daerah mengeluarkan surat edaran Nomor 863/300,tanggal 4 Februari 2016, perihal seseorang yang mengatasnamakan Bupati terpilih. Dalam surat edaran itu, Sekda menginstrusikan kepada para pimpinan SKPD dan camat agar tidak menanggapi hal tersebut, karena bupati terpilih tidak pernah menelepon/mengirim sms untuk meminta sejumlah uang.
Kepada para Pimpinan SKPD diminta untuk berhati-hati dan melaporkan kepada pihak berwajib bila menerima telepon atau smas tersebut. “ Saya tegaskan bahwa bupati terpilih tidak pernah menelepon/ mengirim sms kepada para pimpinan SKPD untuk hal-hal yang tidak dibenarkan. Untuk itu apabila Saudara mendapatkan telepon atau sms demikian, segera laporkan kepada pihak berwajib,“ pinta Adi Pandoyo, Kamis (4/2).
Sementara kepada seluruh camat diminta agar menginformasikan kepada seluruh lurah/ kepala desa, termasuk seluruh pimpinan SKPD yang membawahi UPTD serta sekolah-sekolah.
Sejumlah pejabat mengaku ditelepon dan di sms oleh oknum yang mengaku sebagai Bupati terpilih. Oknum meminta kepada para pejabat untuk mentransfer sejumlah uang tertentu untuk keperluan pelantikan bupati dan sebagainya.(ori)
Powered by Telkomsel BlackBerry®