agung/ekspres |
Kapolres Purworejo AKBP Th Arsida Septiana SH saat dikonfirmasi melalui Kapolsek Purworejo AKP Bambang Sulistyo, menerangkan, peristiwa tersebut terjadi antara Rabu (10/2) malam hingga dini hari dan baru diketahui pertama kali oleh penjaga sekolah pada Kamis (11/2) pagi sekitar pukul 5.45 WIB. Mengetahui salah satu ruangan dalam keadaan berantakan, pihak sekolah langsung melaporkan kejadian tersebut kepada petugas Polsek Purworejo.
Berdasarkan olah TKP yang telah dilakukan, pelaku diketahui memasuki salah satu ruangan dengan cara membobol genting dan atap plafon. “Belum diketahui persisnya pukul berapa pencurian berlangsung karena malam itu sekolah dalam keadaan sepi, hujan lebat, dan tidak ada yang menjaga,” terangnya, Jumat (12/2).
Dalam aksinya, pelaku berhasil menggasak 1 unit laptop merk Toshiba, 1 unit laptop merk Asus, dan 2 unit laptop merk Axio. Pelaku juga menggondol uang tunai sebesar Rp 1 juta di ruangan yang sama.
“Kerugian diperkirakan mencapai Rp 9.250.000,” jelasnya.
Hingga kini belum diketahui identitas pelaku dan kasus tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh Polsek Purworejo. Atas adanya kejadian itu, AKP Bambang Sulistyo menghimbau agar instansi atau sekolah lebih waspada dan tetap melakukan penjagaan pada malam hari.
“Himbauan kepada instansi dan sekolah-sekolah telah sering kami berikan dalam berbagai kesempatan. Kami berharap sekolah dapat meningkatkan keamanan dan menugasi penjaga sekolah untuk piket malam,” ungkapnya.
Yanto, warga yang rumahnya berada di sebelah sekolah, mengaku tidak mendapati tanda-tanda mencurigakan pada malam kejadian. Namun, dirinya menduga aksi pencurian berlangsung pada Kamis (11/2) dini hari hingga pukul 03.00 WIB.
“Saya pulang dari arisan sekitar pukul 22.00 WIB dan baru tidur sekitar pukul 23.30 WIB masih aman. Lalu saya bangun sekitar pukul 03 tidak ada suara-suara mencurigakan,” katanya.
Yanto juga memperkirakan pencuri memasuki kawasan sekolah dari bagian belakang sekolah yang berdekatan dengan area persawahan.
“Kalau lewat depan sepertinya tidak mungkin karena harus melompati pagar yang cukup tinggi dan bisa terlihat orang sekitar,” jelasnya. (baj)