Samhaji (98), seorang purnawirawan Polri yang mengenal H Hasyim semasa hidupnya mengatakan, H Hasyim adalah tokoh terpandang. Selain merupakan keturunan glondong (sebutan bagi ketua paguyuban kepala desa), mendiang H Hasyim terlahir dari keluarga kaya. "Kakak H Hasyim pernah menjabat sebagai Kepala DPU Kebumen," katanya.
Menurutnya, semasa hidupnya H Hasyim adalah orang yang baik. Selain itu dia juga orang yang sangat dermawan. “saya kenal baik dengan H Hasyim, tanah yang kini digunakan untuk Satlantas dulunya memang milik H Hasyim,” katanya sembari menegaskan jika dirinya tidak tahu persis apakah tanah tersebut hanya ditempati saja, telah dijual atau dihibahkan kepada Polres Kebumen kala itu.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Kutosari Kecamatan Kebumen Masyhud. Saat wartawan koran ini menyambanginya Masyhud mengatakan dalam arsip desa tanah tersebut memang tercatat milik H Hasyim. Sesuai dengan data yang ada, sejak dulu belum pernah ada perpindahan hak atas tanah tersebut, baik itu melalui proses jual beli maupun hibah. “Setahu saya seperti itu mas..,” paparnya, lebih lanjut pihaknya pun berharap agar sengketa tanah tersebut segera terselesaikan dengan baik.
Terpisah, saat dimintai keterangan via Whatsapp H Sentot Badaruzaman SE MM ( 60) salah satu ahli waris almarhum H Hasyim mengatakan pihaknya akan terus mempertahankan haknya. Pasalnya tanah tersebut adalah milik bapaknya, yang tentunya kini menjadi hak bagi ahli warisnya. Pihaknya pun akan datang untuk menyelesaikan sengketa tanah tersebut, pada mediasi yang difasilitasi oleh Kantor Pertanahan Kebumen. “Ya saya akan datang pada mediasi tersebut. Saya akan pulang Hari Minggu (8/2/2016) besok,” ucapnya. (mam)
