agung/ekspres |
Hal itu terungkap dalam Seminar Kesehatan Reproduksi Remaja dalam Rangka Advokasi dan KIA Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja yang diadakan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat di auditorium SMK Bhakti Putra Bangsa, Rabu (3/1).
Masih tingginya angka KDRT tersebut memacu BKBPM Purworejo untuk gencar memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada berbagai kalangan. Salah satunya dengan menggelar Seminar Kesehatan Reproduksi Remaja dalam Rangka Advokasi dan KIA Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja, Rabu (3/1). Kegiatan didukung Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIK-Ma) Surya Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) serta SMK Bhakti Putra Bangsa Purworejo.
Seminar diikuti sebanyak 100 peserta, terdiri atas guru Bimbingan Konseling (BK) serta pelajar SMP dan SMA sederajat se-Kabupaten Purworejo.
“Data KDRT tersebut dimiliki bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) BKBPM. Kami di bidang Kesehatan Reproduksi berupaya untuk turut mendukung mengurangi masalah KDRT karena penyelesaiannya harus bersinergi,” ungkap Kabid Kesehatan Reproduksi BKBPM, Saroni SPd MM.
Saroni mengatakan, seminar kali ini difokuskan untuk mengatasi masalah remaja, khususnya pelajar SMP dan SMA. Sebagai pengisi materi pihaknya melibatkan dua narasumber. Keduanya yakni Kasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dinas Kesehatan (Dinkes) Purworejo Ani Retno Priastuti SKM MM dan Dumas Genre UMP, Retno Ajeng Kartini. Sementara guna memotivasi peserta, BKBPM melibatkan siswa SMK Bhakti Putra Bangsa untuk menampilkan drama singkat yang berisi pesan-pesan kesehatan.
“Jumlah kekerasan terhadap anak masih cenderung tinggi dan selama ini kami terus berupaya untuk melakukan pencegahan melalui berbagai terobosan,” katanya.
Sejumlah terobosan yang dilakukan itu antara lain membentuk PIK Remaja di sekitar 70 sekolah dan PIK-Ma di perguruan tinggi, serta merintis Kampung KB belum lama ini. Adanya forum tersebut diyakini dapat menjadi wadah konsultasi sehingga remaja dapat terhindar dari masalah. (baj)