LOANO - Belasan siswa SD N Jetis Kecamatan Loano yang mengalami keracunan setelah memakan es kadaluarsa akhirnya dapat sudah dapat kembali ke rumah masing-masing, Sabtu (30/1). Sebelumnya mereka dirawat di Puskesmas Maron Loano sejak Kamis (28/1).
Agus Tri Wibowo, petugas surveilance Puskesmas Maron Loano mengatakan, jumlah siswa yang makan esocool kadaluarsa itu sempat bertambah menjadi 15 anak. Jika pertama hanya 12 siswa, hari berikutnya, Jumat (29/1) bertambah tiga orang.
"Ketiga anak yang menyusul dirawat di Puskesmas Maron tersebut diantar oleh orang tuanya masing-masing lantaran mengeluhkan sakit perut, pusing dan diare setelah mengkonsumsi es kadaluarsa tersebut," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, ketiga anak mengaku pusing sepulang dari sekolah. Karena tidak langsung ditangani, muncul gejala diare. Orang tua khawatir dan baru membawanya ke puskesmas terdekat.Ketiga anak yang menyusul dirawat itu atas nama Hadi Mafatih (12), Ahmad Hamdani (11) dan Didik Firmantoro (10)
Sementara bidan desa Jetis Kecamatan Loano. Ari Wardani saat dimintai konfirmasi Ekspres, Minggu (31/1) mengatakan, saat ini seluruh korban sudah pulang ke rumah masing-masing setelah dinyatakan sembuh oleh dokter Puskesmas Maron Loano. "Seluruhnya sudah pulang namun kami masih terus melakukan pengawasan intensif untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," tandasnya.
Belajar dari pengalaman buruk itu, Ari mengimbau kepada masyarakat agar mengingatkan anak-anak mereka untuk lebih berhati-hati ketika mau membali jajanan baik disekolah maupun diluar sekolah. Ia berharap agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
"Ini tentu menjadi pembelajaran bagi kita bersama. Seluruhnya harus waspada. Baik orang tua maupun guru tentu harus memberikan arahan kepada anak-anaknya terkait jajanan yang sehat dan tidak membahayakan kesehatan," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 12 siswa SD Negeri Jetis Kecamatan Loano mengalami keracunan setelah meminum es kemasan kadaluarsa. Es tersebut dibeli pada pedagang keliling yang biasa mangkal didepan sekolah, Kamis (28/1). 12 itu kemudian korban mendapatkan perawan intensif di Puskesmas Loano.
Informasi yang berhasil dihimpun, seluruh korban es kemasan ber merk esocool yang dijual dengan bermacam-macam varian rasa itu adalah siswa kelas V. Usai jam olah raga, para korban membeli es tersebut sekitar pukul 09.00 WIB.
Masing-masing meminum es kemasan tersebut dengan jumlah yang bervariasi antara 1 sampai empat bungkus. Sekitar setengah jam kemudian baru makanan kadaluarsa itu bereaksi. Para korban mengalami sakit perut, mual dan pusing. (baj)
Agus Tri Wibowo, petugas surveilance Puskesmas Maron Loano mengatakan, jumlah siswa yang makan esocool kadaluarsa itu sempat bertambah menjadi 15 anak. Jika pertama hanya 12 siswa, hari berikutnya, Jumat (29/1) bertambah tiga orang.
"Ketiga anak yang menyusul dirawat di Puskesmas Maron tersebut diantar oleh orang tuanya masing-masing lantaran mengeluhkan sakit perut, pusing dan diare setelah mengkonsumsi es kadaluarsa tersebut," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, ketiga anak mengaku pusing sepulang dari sekolah. Karena tidak langsung ditangani, muncul gejala diare. Orang tua khawatir dan baru membawanya ke puskesmas terdekat.Ketiga anak yang menyusul dirawat itu atas nama Hadi Mafatih (12), Ahmad Hamdani (11) dan Didik Firmantoro (10)
Sementara bidan desa Jetis Kecamatan Loano. Ari Wardani saat dimintai konfirmasi Ekspres, Minggu (31/1) mengatakan, saat ini seluruh korban sudah pulang ke rumah masing-masing setelah dinyatakan sembuh oleh dokter Puskesmas Maron Loano. "Seluruhnya sudah pulang namun kami masih terus melakukan pengawasan intensif untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," tandasnya.
Belajar dari pengalaman buruk itu, Ari mengimbau kepada masyarakat agar mengingatkan anak-anak mereka untuk lebih berhati-hati ketika mau membali jajanan baik disekolah maupun diluar sekolah. Ia berharap agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
"Ini tentu menjadi pembelajaran bagi kita bersama. Seluruhnya harus waspada. Baik orang tua maupun guru tentu harus memberikan arahan kepada anak-anaknya terkait jajanan yang sehat dan tidak membahayakan kesehatan," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 12 siswa SD Negeri Jetis Kecamatan Loano mengalami keracunan setelah meminum es kemasan kadaluarsa. Es tersebut dibeli pada pedagang keliling yang biasa mangkal didepan sekolah, Kamis (28/1). 12 itu kemudian korban mendapatkan perawan intensif di Puskesmas Loano.
Informasi yang berhasil dihimpun, seluruh korban es kemasan ber merk esocool yang dijual dengan bermacam-macam varian rasa itu adalah siswa kelas V. Usai jam olah raga, para korban membeli es tersebut sekitar pukul 09.00 WIB.
Masing-masing meminum es kemasan tersebut dengan jumlah yang bervariasi antara 1 sampai empat bungkus. Sekitar setengah jam kemudian baru makanan kadaluarsa itu bereaksi. Para korban mengalami sakit perut, mual dan pusing. (baj)