agung/ekspres |
Modus yang digunakan pelaku dengan meminta uang terhadap warga. “Saat itu saya mengendarai sepeda motor hendak apel malam di Batalyon dan berhenti di traffic light dekat kantor KONI alun-alun. Ada seorang warga yang memberi tahu terjadi pemerasan lalu saya langsung mendekati pelaku yang berada di sekitar kantor KONI,” ucap Kopda Adi Kami saat dikonfirmasi Ekspres, kemarin.
Setelah dicek, ternyata benar pelaku yang mengaku sebagai seorang polisi itu tengah meminta uang terhadap korbannya. Adi pun melakukan interogasi terhadap pelaku dan selanjutnya menyerahkannya kepada anggota Satlantas Polres Purworejo yang saat itu tengah bertugas.
“Korban mengaku dimintai uang secara paksa tetapi belum sempat diberi dan sempat memanggil kakaknya untuk memberikan pertolongan. Pelaku hendak kabur, beruntung sepeda motornya berhasil ditahan dan akhirnya saya menghubungi rekan Polisi untuk ditindaklanjuti,” jelasnya.
Kapolres Purworejo AKBP Th Arsida Septiana SH saat dikonfirmasi melalui Kasubag Humas AKP Lasiyem, membenarkan adanya kejadian tersebut. “Dalam aksinya pelaku mengaku sebagai seorang Polisi berpakaian preman dan meminta sejumlah uang terhadap korban. Saat ini pelaku masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut oleh Satreskrim,” ungkapnya.
Atas kejadian itu, AKP Lasiyem menghimbau kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap oknum yang mengaku-ngaku sebagai anggota Polri. Jika mendapati kejadian serupa, masyarakat diminta dapat melaporkannya segera kepada petugas kepolisian terdekat. (baj)