SUDARNO AHMAD/EKSPRES |
Menurutnya, gerakan pemberdayaan petani terpadu melalui pendidikan, pelatihan dan penyuluhan merupakan salah satu solusi tepat untuk menggugah kembali semangat semua pihak agar peduli dan bekerja bahu membahu dalam meningkatkan martabat petani.
Gerakan tersebut, lanjut dia, dilaksanakan melalui penumbuhan dan pengembangan kelembagaan petani. Baik kelompok tani (poktan) dan gapoktan, kelembagaan ekonomi petani atau badan usaha milik petani dalam bentuk koperasi pertanian. Yang didampingi dan dikawal oleh penyuluh secara teratur, sistematis dan berkelanjutan. "Para petani untuk meningkatkan adopsi petani dalam memanfaatkan teknologi unggulan dan modern untuk peningkatan produksi, produktivitas dan pendapatan petani," ujarnya.
Menurutnya, salah satu tantangan pembangunan pertanian yaitu tercapainya kebutuhan komoditas unggulan tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan, serta peningkatan ekspor produk pertanian. "Untuk itu perencanaan pembangunan pertanian ke depan harus dilandasi optimalisasi sumberdaya yang sifatnya terpadu," tegasnya.
Kepala Distanak Kabupaten Kebumen, Pudji Rahayu, menambahkan luas sawah di Kabupaten Kebumen mencapai 39.748 hektare. Sedangkan jumlah kelompok tani mencapai 1.808 kelompok dan 460 gapoktan. Dari jumlah tersebut didampingi oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) sebanyak 66 PPL PNS dan 112 Tenaga Harian Lepasa (THL).
"Jumlah pos penyuluhan desa sebanyak 143 unit. Jumlah P3A 350 kelompok dan PP Swadaya 174 orang," tegas Pudji Rahayu.(ori)