IMAM/EKSPRES |
Di Kebumen terdapat 975,5 kilometer jalan kabupaten, dengan ruas jalan sebanyak 263. Dari jumlah tersebut, 44,82 kilometer diantaranya dalam kondisi baik, 199,61 kilometer rusak sedang, 150,21 rusak ringan dan 176,96 rusak berat. “Jalan yang baik saat ini hanya 45 persen. 20,47 persen rusak sedang, 15,40 rusak ringan dan 18,1 rusak berat,” ungkap Kabid Bina Marga DPU Kebumen Haryono Wahyudi melalui Kasi Jalan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kebumen Ir Misrodin, Jumat (12/2/2016).
Dijelaskannya anggaran sebanyak Rp 181,3 milyar tersebut, berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) infrastruktur sebanyak Rp 122 milyar dan Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Tengah sebanyak Rp 59,3 milyar. Perbaikan jalan akan dilaksanakan pada Bulan April mendatang. “Bulan Januari untuk tahapan perencanaan, Bulan Februari untuk lelang dan pelaksanaanya pada Bulan April,” katanya.
Beberapa jalan yang baru dibangun, namun sudah mengalami kerusakan, kata Misrodin, menjadi tanggungjawab pihak penyedia jasa. Pasalnya dari beberapa jalan yang baru selesai dibangun, ternyata sudah terdapat jalan mengalami kerusakan. Untuk pihak penyedia jasa yang mendapatkan proyek dengan sistem penunjukan, berkewajiban memelihara hingga 180 hari. Sedangkan untuk proyek yang dilelangkan, penyedia jasa berkewajiban memelihara hingga 270 hari. “Saat ini kita sedang mempersiapkan surat yang ditujukan kepada para peyedia jasa untuk memperbaiki jalan yang rusak,” katanya.
Warga mengeluhkan sejumlah jalan di Kota Beriman yang rusak. Seperti yang jalan yang berada di RT 1 RW 3 Desa Tanahsari Kecamatan Kebumen mengalami rusak parak. Jalan tersebut rusak di bagian tengah dan tepi jalan. Bahkan kedalaman lubang jalan mencapai sekitar 30 centimeter. Akibatnya jika ada mobil atau truk yang melintas, maka posisi kendaraan akan miring. Dan jika mobil mengambil jalan tengah, kemungkinan besar kendaraan akan kandas.
Para pengguna jalan pun berharap jika jalan tersebut segera diperbaiki. Pasalnya jalan tersebut menjadi akses utama bagi para pelajar dan pedagang. Akibat jalan yang rusak para pedagang kerap kali mengeluh karena barang dagangan yang mereka bawa banyak yang mengalami kerusakan. “Para pedagang (Pasar) Sruni juga kerap mengeluh, karena jalan yang rusak telur dan perkakas lainnya banyak yang pecah," ucap Samsul (33) salah satu pengguna jalan. (mam)