agung/ekspres |
Selama ini, aliran sungai Lesung memiliki karakter liar dan kerap berubah arah, utamanya saat terjadi banjir besar. Ketua Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) Kecamatan Pituruh, Ngasisman mengatakan, jenis bibit yang ditanam diantaranya aren, beringin, jati, akasia, albasia dan kaliandra. Ribuan bibit pohon itu berasal dari
sumbangan swadaya masyarakat, STAINU Purworejo, dan PKSM Pituruh.
"Kegiatan ini juga melibatkan komunitas trail Kecamatan Pituruh, dan Koramil Pituruh. Relawan yang hadir dibagi menjadi empat kelompok untuk menanam di lokasi yang telah ditentukan," katanya, Minggu (14/2).
Usai penanaman pohon, kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi pentingnya penghijauan di bantaran sungai. Sosialisasi diikuti puluhan warga sekitar, mahasiswa dan relawan PKSM.
Ngasisman menjelaskan, ribuan bibit itu ditanam di tanah milik warga yang ada di dekat Sungai Lesung. Warga juga diminta untuk merawat bibit pohon yang telah ditanam agar dapat dinikmati hasilnya oleh masyarakat. "Kalau tanaman ini dirawat dengan baik, maka akan memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi warga," ujarnya.
Salah satu warga, Slamet (43) mengatakan, program tersebut sangat baik untuk mendukung penghijauan desa. Sebab, lokasi Desa Brengkol dan Kalijering merupakan wilayah rawan banjir dan tanah longsor. Kendati demikian, pada musim hujan kali ini tidak terjadi bencana di desa tersebut.
Dia berharap dengan dilaksanakannya penghijauan itu dapat meminimalisasi risiko bencana yang mungkin bisa terjadi. Potensi bencana itu disebabkan rusaknya kondisi alam, salah satunya penebangan pohon secara sembarangan.(baj)