KEBUMEN - Setelah sukses mengoperasikan KA Joglokerto dengan rute Solo-Purwokerto, PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana akan kembali mengoperasikan kereta api Sidomukti dengan rute Solo-Cilacap pp.
Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, menyatakan pengoperasian kereta api baru jurusan Solo-Cilacap ini untuk menjawab tingginya permintaan masyarakat terhadap transportasi kereta api ke jurusan Yogyakarta dan Solo. Karena selama ini belum ada kereta api dari Cilacap kejurusan timur. "Dahulu memang ada KA Logawa dari Cilacap yang disambungkan dengan KA Logawa dari Purwokerto di Kroya. Tapi sekarang sudah tidak ada lagi," kata Surono, kepada kebumenekspres.com, Selasa (16/2/2016).
Menurut Surono, berhentinya operasi KA Logawa karena berdasarkan kontrak PSO KA Logawa itu jurusannya Purwokerto-Jember. Maka PT KAI terpaksa menghentikan layanan KA Logawa dari Cilacap sejak 2011 lalu.
Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, menyatakan pengoperasian kereta api baru jurusan Solo-Cilacap ini untuk menjawab tingginya permintaan masyarakat terhadap transportasi kereta api ke jurusan Yogyakarta dan Solo. Karena selama ini belum ada kereta api dari Cilacap kejurusan timur. "Dahulu memang ada KA Logawa dari Cilacap yang disambungkan dengan KA Logawa dari Purwokerto di Kroya. Tapi sekarang sudah tidak ada lagi," kata Surono, kepada kebumenekspres.com, Selasa (16/2/2016).
Menurut Surono, berhentinya operasi KA Logawa karena berdasarkan kontrak PSO KA Logawa itu jurusannya Purwokerto-Jember. Maka PT KAI terpaksa menghentikan layanan KA Logawa dari Cilacap sejak 2011 lalu.
Lebih jauh Surono mengatakan, penggodogan rencana perjalanan KA Sidomukti jurusan Solo-Cilacap tersebut, saat ini terus dilakukan PT KAI secara intensif. "Mudah- mudahan bisa secepatnya di realisasikan, sehingga bisa jadi alternatif transportasi masyarakat," imbuhnya.
Ia membeberkan, rangkaian KA Sidomukti direncanakan akan menggunakan kereta kelas bisnis agar pelayanan bisa lebih maksimal. Namun meski KA kelas bisnis, tarifnya akan ditekan agar bisa terjangkau oleh masyarakat. "Tarifnya direncanakan berlaku secara parsial, kurang lebih sama dengan KA Joglokerto," imbuhnya lagi.
Sedangkan, stasiun pemberhentian KA Sidomukti direncankan adalah stasiun Cilacap, Maos, Kroya, Gombong, Kebumen, Kutoarjo, Jenar, Wates, Yogyakarta, Lempuyangan, Klaten, Purwosari dan Solo. "Untuk jadwal perjalanannya sendiri masih sedang dalam proses penggodogan," ujarnya.
Ditambahkannya, jarak Cilacap-Solo atau sebaliknya akan ditempuh KA Sidomukti ini hanya dalam waktu empat jam. Sedangkan, untuk Cilacap-Yogya atau sebaliknya kereta api ini hanya butuh waktu sekitar tiga jam perjalanan saja.
Selain mempunyai keunggulan waktu tempuh yang relatif lebih cepat, imbuh dia, KA Sidomukti ini juga mempunyai keunggulan entry point langsung masuk ke tengah kota. Baik di Yogyakarta (stasiun Tugu dan Lempuyangan) maupun di Solo. "Kami optimis KA Sidomukti ini nantinya akan mendapat sambutan positif dari masyarakat," tutupnya.(ori)
Ia membeberkan, rangkaian KA Sidomukti direncanakan akan menggunakan kereta kelas bisnis agar pelayanan bisa lebih maksimal. Namun meski KA kelas bisnis, tarifnya akan ditekan agar bisa terjangkau oleh masyarakat. "Tarifnya direncanakan berlaku secara parsial, kurang lebih sama dengan KA Joglokerto," imbuhnya lagi.
Sedangkan, stasiun pemberhentian KA Sidomukti direncankan adalah stasiun Cilacap, Maos, Kroya, Gombong, Kebumen, Kutoarjo, Jenar, Wates, Yogyakarta, Lempuyangan, Klaten, Purwosari dan Solo. "Untuk jadwal perjalanannya sendiri masih sedang dalam proses penggodogan," ujarnya.
Ditambahkannya, jarak Cilacap-Solo atau sebaliknya akan ditempuh KA Sidomukti ini hanya dalam waktu empat jam. Sedangkan, untuk Cilacap-Yogya atau sebaliknya kereta api ini hanya butuh waktu sekitar tiga jam perjalanan saja.
Selain mempunyai keunggulan waktu tempuh yang relatif lebih cepat, imbuh dia, KA Sidomukti ini juga mempunyai keunggulan entry point langsung masuk ke tengah kota. Baik di Yogyakarta (stasiun Tugu dan Lempuyangan) maupun di Solo. "Kami optimis KA Sidomukti ini nantinya akan mendapat sambutan positif dari masyarakat," tutupnya.(ori)
Berita Terbaru :
- Wisatawan Dihimbau Tidak Mandi di Laut Lewati Batas Aman
- Mudik ke Kebumen, Wakapolda Jateng Kunjungi Ponpes Masa Kecil
- Balon Udara Jatuh ke Kawat Listrik di Desa Jatimalang
- Pulang Silaturahmi, Mobil Terperosok ke Parit
- Bupati Kebumen Shalat Ied di Alun-alun Pancasila
- BNPB Salurkan Bantuan Bencana untuk Kebumen Rp 200 Juta
- Pedagang Pasar Tumenggungan Sebut Lebaran tahun ini tak Seramai Edisi Sebelumnya