CAHYO/RADARMAS |
Kapolres Purbalingga, AKBP Anom Setyadji SIK melalui Kasatreskrim AKP Djunaidi menjelaskan, pihaknya baru memeriksa beberapa anggota keluarga terduga Risno dan tetangganya. “Untuk hasil evaluasi belum bisa kami beberkan saat ini. Tunggu saja hingga evaluasi selesai,” katanya, Selasa (23/2).
Begitupun hasil pemeriksaan kepada saksi dari keluarga dan warga sekitar, polisi masih bungkam. “Prinsipnya kami masih melakukan penyelidikan lebih dalam. Sembari mengevaluasi semua bukti yang ada,” tambahnya.
Seperti diketahui, saat penggeledahan Senin (22/2) malam kemarin polisi berhasil membawa sejumlah barang dari rumah orangtua terduga Risno, Yasroji. Dari pengamatan Radarmas di lokasi, sejumlah barang itu antara lain, buku- buku bacaan berbagai ukuran, pakaian dan membawa kakak kandung terduga Risno.
Sementara itu, dari pantauan Radarmas di lokasi rumah Risno hingga Selasa (23/2) sore kemarin, rumah orangtua Risno terlihat sepi. Ketika koran ini mencoba mengetuk pintu depan, tidak ada respon dari dalam dan nyaris tak ada seorangpun di dalam rumah. Bahkan warga yang sempat ditemui Radarmas lebih memilih diam.
Camat Kutasari, Raditya Widayaka mengungkapkan, kondisi terakhir di lingkungan rumah Risno tidak ada persoalan apapun yang membuat kerumunan massa atau sejenisnya. Dia juga sejak semalam sudah meminta masyarakat untuk tetap menjaga lingkungan dan tetap menghargai keluarga Risno.
“Kami sudah meminta masyarakat melalui RT hingga Kepala Desa Candinata untuk saling mengingatkan dan menjaga ketenangan lingkungan. Hingga terakhir sore kemarin, tak ada aktifitas berarti di lingkungan rumah di Dukuh Karangpandan itu,” tegas Radit.
Diberitakan sebelumnya, keluarga terduga simpatisan ISIS yang sempat tertangkap di Singapura, Risno (28) warga RT 2 RW 1 Dukus Karangpandan Dusun I Desa Candinata Kecamatan Kutasari mengaku sempat hilang kontak kurang lebih dua bulan. Terakhir pulang ke Candinata pada 3 Januari lalu bersama rombongan sepuluh orang yang tak dikenal keluarga.(amr)