Ilustrasi |
"Mulanya tidak yakin kalau itu granat. Kondisinya sudah berkarat dan ada lumutnya. Tapi lama-lama kok seperti ada penutupnya yang terlepas. Untung kami menempatkan di atas batu pelan-pelan, " kata Duanova salah satu pemancing.
Dari hasil pengecekan yang dilakukan Brimob Kutoarjo menunjukkan bahwa granat tersebut masih aktif dan siap meledak. Diketahui pernya sudah terbuka dan pematik telah masuk separo tapi tertahan karat.
"Kami putuskan granat tidak di bawa ke Mako (Brimob,red) karena kondisinya tidak memungkinkan. Ada getaran sedikit saja bisa meledak," kata Wakasubdanki Brimob Kutorarjo Iptu Lilik Eko S saat di lokasi.
Petugas langsung berkordinasi dengan Tim Penjinak Bom (Jibom) Gegana Polda Jawa Tengah dan memutuskan akan dilakukan proses peledakan oleh Gegana. "Untuk granat jenis itu, jika meledak dampaknya bisa sampai 100 meter," tambahnya.
Untuk memudahkan penanganan, bom dipindah dari sungai ke kebun milik salah seorang warga yang berada paling dekat. Polisi langsung memasang garis polisi untuk menghindarkan lokasi penempatan granat dari masyarakat dan dijaga anggota Polisi.
Brimob Kutoarjo juga menyiapkan lubang sedalam satu meter persegi untuk tempat peledakan. Lokasinya dipilih berada di saluran air kering, jauh dari pemukiman. Petugas juga sempat menutup granat dengan ember semen karena lokasi penempatan granat berada di bawah terik matahari.
Sekitar pukul 10.30 wib, petugas Jibom Gegana Brimob Gegana Polda Jateng sampai di lokasi dan melakukan penanganan. Granat segera diangkat dan ditempatkan dalam lubang yang disiapkan. "Ini sebagai pengalaman kita semua. Jika mendapati benda mencurigakan dan diduga bom, masyarakat kami imbau untuk mendiamkan benda itu dan melaporkan ke kepolisian terdekat. Di lokasi juga diberi penanda," ungkap Iptu L Eko. (ndi)