imam/ekspres |
Hal ini disampaikan oleh Ketua LP Maarif Kebumen Dr Imam Satibi SAg MPdI, saat Musyawarah Kerja Pengurus Cabang NU Kebumen di SMK Maarif 1, Minggu (13/3/2016).
Hadir pada acara tersebut, Ketua PWNU Jawa Tengah Prof Abu Hafsin PHd, Ketua PCNU Kebumen KH Drs Masykur Rozak MPdI, Wakil Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz, Sekda Kebumen H Adi Pandoyo SH MSi, Ketua LP Maarif Kebumen Dr Imam Satibi SAg MPdI, dan semua Ketua MWC NU se Kabupaten Kebumen.
Dalam Musyawarah yang mengangkat tema “Penguatan Gerakan Sosial Keagamaan” tersebut Imam Satibi menyampaikan, jika saai ini pesantren kurang diminati oleh masyarakat. Menurunnya minat masyarakat kepada pesantren tersebut bisa jadi disebabkan karena pelayanannya yang kurang maksimal, kompetensi ustadznya yang kurang memadai ataupun hal lainnya. “Bahkan beberapa pondok pesantren yang tidak membuka sekolah, semakin lama semakin “mengecil”,” tuturnya.
Maka dari itu lanjutnya, yang dapat dilakukan saat ini adalah membuat sekolah berintegrasi dengan pesantren, caranya dengan membuat sekolah berbasis pesantren. Dengan demikian maka pesantren tidak akan hilang, siswa pun dapat belajar tentang agama di sekolah tersebut. “Saat ini SDIT telah berkembang pesat danmenjadi sekolah unggulan, namun kita belum mempunyai itu. Diawali dengan tujuh SDIT dulu, kita akan membangun sekolah unggulan,” tuturnya.
Dalam musyawarah tersebut, PCNU Kebumen juga mendorong Pemerintah Kabupaten Kebumen untuk lebih memperhatikan nasib tenaga honorer, buruh perempuan, guru TPQ/Madin dan buruh migran. Selain itu penguatan kepada usaha mikro, pengolahan sektor pariwisata yang lebih agamis, pencegahan Lesbian Gay dan Transgender (LBGT).
Dalam sambutannya, Sekda H Adi Pandoyo SH MSi mengharapkan, program NU Kebumen selaras dengan program Pemerintah Kabupaten Kebumen. Kini Pemerintah Kebumen telah membuat Perda Zakat PNS melalui BAZNAS. Selain itu Pemda akan membangun tiga Gedung Olah Raga (GOR) di tiga lokasi. “Untuk peningkatan SDM Pemda Kebumen juga akan membuat program bea siswa,”katanya. (mam)