ilustrasi |
sekitar 600 hingga 700 pasien.
"Karena keterbatasan bangsal rapat inap, terkadang pasien baru terpaksa dirawat di IGD karena tempat tidur di bangsal masih penuh. Oleh karena itu perlu segera menambah dan membangun gedung baru," ucap Direktur RSUD Tjitrowardojo Purworejo Drg Gustanul Arifin MKes.
Lebih lanjut Gustanul mengatakan, sejumlah ruangan pelayanan pasien yang kondisinya sudah tidak ideal antara lain paviliun, ruang rawat inap kelas I, dan ruang rawat inap kelas III. Sedangkan ruang rawat inap non kelas dan ruang rawat inap kelas II masih cukup memadahi.
Termasuk beberapa fasilitas yang juga butuh penyempurnaan. Diantarnya, IGD, IBS, ICU, PICU/NICU, ruang rawat jalan, dan ruang rawat inap. "Fasilitas penunjang medik juga perlu penyempurnaan, seperti radiologi, laboratorium farmasi, CSSD, dan rehab medik. Kondisi itu mengakibatkan pelayanan terhadap pasien kurang bisa maksimal. Misalnya waktu perawatan pasien menjadi lama, antrean pasien yang juga menjadi lebih lama," terangnya.
Untuk itu, lanjutnya, tahun 2016 ini serta tahun 2017, pihaknya akan menambah fasilitas gedung baru di bagian belakang. Untuk pembangunan gedung baru, tidak bisa dilakukan secara cepat jika hanya mengandalkan pendapatan setiap tahunnya.
“Maka kami merencanakan peminjaman perbankan dengan jangka waktu tertentu. Bangunan baru bagian belakang rencananya dibuat tiga lantai, dengan harapan mampu menampung pasien yang terus bertambah, yang dimungkinkan karena kesadaran masyarakat akan kesehatan semakin tinggi, juga adanya program BPJS,” ujar Gustanul. (ndi).