PURWOREJO- Permasalahan ekonomi mendera, Aman (54), warga yang tinggal di Desa/ Kecamatan Purwodadi RT 1 RW 2. Ketiadaan biaya terpaksa membuatnya menempati rumah gubug yang kini kondisinya nyaris roboh.
Pihaknya mengharapkan segera adanya bantuan dari masyarakat maupun pihak terkait. Lelaki yang keseharianya bekerja sebagai buruh serabutan ini, tinggal
bersama adiknya, Marsini, dan dua keponakanya yang masih bersekolah. Sedangkan kedua orang tuanya, sudah meninggal beberapa tahun lalu.
"Pak Aman bersama keluarga merupakan keluarga miskin yang tidak memiliki rumah, serta lokasi lahan. Untuk sekarang ini Pak Aman menempati rumah milik kerabatnya yang telah tidak dihuni lagi," terang Kepala Desa Purwodadi, Suparman, Senin (21/3).
Dikatakan, kondisi rumah tua yang terbuat dari kayu dengan dinding anyaman bambu itu kini telah rapuh dan rusak. Tiang rumah juga sudah miring, sehingga menyebabkan rumah nyaris roboh. Sebagai upaya agar rumah tidak roboh, Aman memberikan kayu serta bambu untuk menyangga rumah, yang kini sudah dalam posisi miring.
"Sebenarnya Pak Aman ingin memperbaiki, serta membangun kembali rumahyang ditempati itu. Namun apa daya, dia tidak memiliki bahan material
untuk membangun kembali rumah yang nyaris roboh itu," lanjutnya.
Dikatakan, sejak lama pihak desa ingin membantu perbaikan rumah itu, baik melalui pengajuan program bedah rumah atau lainya, namun terganjal oleh administrasi, lantaran Aman bersama adiknya tinggal di tempat yang bukan merupakan lahan miliknya.
"Setelah kita konfirmasi, ternyata pemilik lahan (kerabatnya) bersedia jika rumah Aman dibangun lagi, dan menempati lokasi itu dengan syarat tidak memiliki lahan," ujarnya.
Bersama warga, pihak desa akan berupaya membantu membongkar dan membangun kembali rumah itu secara serkileran. "Kita berharap warga masyarakat sekitar mau membantu pembangunan rumah Pak Aman, agar bisa tinggal dengan nyaman di lokasi itu," katanya. (ndi)
Pihaknya mengharapkan segera adanya bantuan dari masyarakat maupun pihak terkait. Lelaki yang keseharianya bekerja sebagai buruh serabutan ini, tinggal
bersama adiknya, Marsini, dan dua keponakanya yang masih bersekolah. Sedangkan kedua orang tuanya, sudah meninggal beberapa tahun lalu.
"Pak Aman bersama keluarga merupakan keluarga miskin yang tidak memiliki rumah, serta lokasi lahan. Untuk sekarang ini Pak Aman menempati rumah milik kerabatnya yang telah tidak dihuni lagi," terang Kepala Desa Purwodadi, Suparman, Senin (21/3).
Dikatakan, kondisi rumah tua yang terbuat dari kayu dengan dinding anyaman bambu itu kini telah rapuh dan rusak. Tiang rumah juga sudah miring, sehingga menyebabkan rumah nyaris roboh. Sebagai upaya agar rumah tidak roboh, Aman memberikan kayu serta bambu untuk menyangga rumah, yang kini sudah dalam posisi miring.
"Sebenarnya Pak Aman ingin memperbaiki, serta membangun kembali rumahyang ditempati itu. Namun apa daya, dia tidak memiliki bahan material
untuk membangun kembali rumah yang nyaris roboh itu," lanjutnya.
Dikatakan, sejak lama pihak desa ingin membantu perbaikan rumah itu, baik melalui pengajuan program bedah rumah atau lainya, namun terganjal oleh administrasi, lantaran Aman bersama adiknya tinggal di tempat yang bukan merupakan lahan miliknya.
"Setelah kita konfirmasi, ternyata pemilik lahan (kerabatnya) bersedia jika rumah Aman dibangun lagi, dan menempati lokasi itu dengan syarat tidak memiliki lahan," ujarnya.
Bersama warga, pihak desa akan berupaya membantu membongkar dan membangun kembali rumah itu secara serkileran. "Kita berharap warga masyarakat sekitar mau membantu pembangunan rumah Pak Aman, agar bisa tinggal dengan nyaman di lokasi itu," katanya. (ndi)