ISTIMEWA |
Informasi yang berhasil dihimpun, pertama kali Rifal ditemukan anggota Polsek Kebumen di sebuah agen Jalan Sarbini. Kepada polisi, Rifal yang saat itu mengenakan baju doreng ala tentara, mengaku berasal dari Kecamatan Puring. "Namun setelah kami lacak ke Puring, tak ditemukan orang tuanya. Akhirnya kami serahkan kepada Disnakertransos Kebumen," kata Kapolsek Kebumen, AKP Y Hari Pracoyo SH, Kamis (7/4/2016).
Kepala Bidang (Kabid) Sosial di pada Disnakertransos Kebumen Muh Rosyid Spd MPd membenarkan adanya seorang anak yang telantar dan diantarkan polisi. "Anaknya sehat tak kurang suatu apa," kata Rosyid.
Yang menjadi masalah, kata Rosyid, hingga kemarin pihaknya masih belum bisa mengungkap identitas bocah yang mengaku bernama Rifal tersebut. Apalagi, pengakuan sang bocah terus berubah. "Bila kepada polisi mengaku dari Puring, kepada kami ngakunya dari Kelurahan Bumirejo (Kecamatan Kebumen)," katanya, Kamis (7/4).
Meski tak sesuai pengakuan awal, Disnakertransos telah melacak ke Kelurahan Bumirejo. Apalagi, pihaknya mendapat informasi ada anak di wilayah tersebut bernama Rifal. “Kita sempat mengantar anak ini Bumirejo. Namun setelah diantar ke sana, memang benar ada anak bernama Rifal yang merupakan anak pasangan Ach Iswanto dan Wartini. Namun nama lengkapnya adalah Muhammad Rifaldi Yusuf dan anak itu tidak hilang," ujar Rosyid yang kemarin bersama salah satu anggota Satuan Bakti (Sakti) Pekerja Sosial (Peksos) Kementrian Sosial Republik Indonesia, Ludiyanto STr Ssos
Sembari menunggu siapa orang tua Rifal, Disnakertransos Kebumen akhirnya mengirim Rifal ke Unit Rehabilitasi Sosial Mardi Guno, Prembun. Menariknya, menurut Rosyid, Rifal mengaku sampai di Kebumen gara-gara dibuang oleh orang tuanya. "Dia mengaku dinaikkan oleh orang tuanya ke Bus dan kemudian diturunkan di Kebumen," ujar Rosyid.
Ludiyanto tak kalah pusingnya dengan Rosyid. Menurutnya anak itu memang bersikukuh mengaku jika dia berasal dari Kelurahan Bumirejo. Namun setelah dicek ke Bumirejo, tidak ada satu pun orang yang mengenal . Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Dikpora Kebumen namun tak menemui hasil. Anehnya, meski mengaku sebagai orang Kebumen, logat bicara Rifal tak ngapak seperti pada umumnya werga Kebumen. “Meskipun dia mengaku sebagai orang Kebumen, namun bahasanya yang digunakan merupakan campuran antara ngapak dan bandek. Malah dialeknya dominan menggunkan bahasa bandek (logat jawa daerah timur),” terangnya.
Ludiyanto berharap, jika ada masyarakat yang mengenal anak tersebut, agar segera menghubungi Kantor Disnakertransos Kebumen. (mam/cah)