AGUS/RADARBANYUMAS |
Salah satu warga Dahirin mengatakan, setelah aksi warga sekitar sebulan yang lalu dengan menanam pohon pisang setelah jalan utama tersebut berlubang. Namun, setelah aksi tersebut walaupun jalan diperbaiki dinilai hanya perbaikan asal-asalan.
"Memang setelah aksi tersebut jalan yang rusak diperbaiki, yaitu jalan yang berlubang hanya ditutup dengan plat besi. Beberapa minggu kemudian, plat besi bergeser dari posisi semula karena setiap hari dilintasi kendaraan berat,"jelasnya, Minggu (17/4/2016).
Sejak dua hari yang lalu, lanjutnya, kondisi plat baja tersebut membahayakan pengguna jalan. Warga kemudian kembali menanam pohon pisang di lokasi jalan berlubang dan di sekitar lokasi.
"Titik lubang kami tanami pohon dan di sekitar lokasi kami tanam pohon juga. Jadi dua pohon kami tanam supaya pengguna jalan berhati-hati melintas di lokasi,"jelasnya.
Terkait penanganan yang tidak maksimal, ia mengatakan, lokasi jalan yang berlubang berada di atas saluran air. Sehingga, jika penanganannya hanya menambal titik yang rusak, kerusakan akan terus terjadi. "Setiap ditangani dengan menambal jalan yang berlubang, akan kembali rusak. Namun, jika kontruksi jalan diperbaiki karena di bawahnya ada saluran air bisa awet. Saat ini selain berlubang juga jalan terus bergelombang,"ujarnya. (gus)