IMAM/EKSPRES |
"Mereka mendoktrin bahwa semua keputusan yang selain mendasari atas perintah Allah adalah bertentangan, dan menganggap demokrasi itu tidak benar," tandas Anggota DPR RI dari PKB Taufik R Abdullah di sela-sela mengisi pelatihan kader pertama dan sosialisasi empat pilar kebangsaan di Hotel Candisari Karanganyar Kebumen, Minggu (24/4/2016).
Hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Yazid Mahfudz, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kebumen Miftahul Ulum, Ketua Dewan Suro DPC PKB KH Muntaha Mahfudz dan Ketua Dewan Tanfidiyah DPC PKB Kabupaten Kebumen Zaeni Miftah.
Menurut Taufik, gerakan yang dalam tindakannya cenderung menggunakan kekerasan itu menjadi ancaman nyata bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Pasalnya, mereka tidak segan-segan memagari kelompoknya paling benar sedangkan yang lain dianggap salah.
Apalagi dengan mengaitkan Pancasila yang sudah final dan merupakan implementasi serta elaborasi dari prinsip-prinsip maupun teks di dalam kitab suci. "Karena itu kader PKB harus memahami ancaman kebangsaan tersebut," tandas Taufik.
Lebih lanjut Taufik mengatakan, kader partai berlambang bola dunia dan berbintang sembilan itu juga diminta memahami potensi di lingkungannya masing-masing. Pendekatan yang dilakukan pun bukan dengan cara formalitas melainkan mengedepankan musyawarah dan kebersamaan membangun. "PKB bekerja bukan untuk kelompoknya saja. Begitu pula dengan NU (Nahdlatul Ulama)," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Panitia latihan kader pertama dan sosialisasi empat pilar kebangsaan DPC PKB Kabupaten Kebumen Teguh Prayitno mengatakan, kegiatan tersebut juga diisi perwakilan dari DPP PKB Muhyidin yang Desk Kaderisasi serta perwakilan DPW PKB Moh Asrofi."Ini program partai sekaligus pendidikan politik," terang Teguh yang juga Wakil Ketua DPC PKB Kabupaten Kebumen itu.
Dijelaskannya pelatihan kader tersebut berjenjang dari mulai pertama, menengah dan lanjutan. Mereka yang mengikuti pelatihan itu pun mendapat sertifikat. Dan bagi seorang kader PKB, sertifikat itu wajib dimiliki."Pelatihan kader ini kali pertama dan akan terus berkesinambungan," jelas Teguh. (mam)