ilustrasi |
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kabupaten Purworejo Agus Budi Supriyanto mengatakan, Pemkab berencana melakukan penyesuaian tarif angkutan umum. Hanya saja dirinya belum secara jelas kapan rencana itu akan digulirkan.
"Rencana ada, tapi belum tahu kapan dilaksanakan," kata Agus Budi.
Ketua organisasi gabungan angkutan darat (Organda) Purworejo Subagyo menyampaikan jika sampai kemarin belum ada
penyesuaian tarif angkutan umum pasca penurunan harga premium dari Rp 6.950 per liter menjadi Rp 6.450 per liter. Sementara harga solar dari Rp 5.650
menjadi Rp 5.150.
Organda Purworejo, lanjutnya, berencana melakukan penawaran kepada Pemkab jika ada penyesuaian harga. "Kami masih menunggu informasi resmi dari Pemkab tentang itu. Andaikan harus turun, berat bagi kami," ujar Subagyo.
Keberatan Organda, menurut Subagyo, disebabkan beberapa sebab antara lain harga suku cadang kendaraan tetap bertahan atau tidak mengalami penurunan.
"Dengan kondisi penumpang yang menurun, kami butuh operasional angkutan
yang tidak sedikit," imbuhnya.
Jumari (45) pengemudi Angkutdes jurusan Durensari-Purworejo mengatakan, jumlah pengguna angkutan pedesaan dari waktu ke waktu terus turun, sementara kendaraan sendiri membutuhkan perawatan.
"Sebagai sopir saya fleksibel saja. Kalau harus turun ya ikut, tapi kalau tetap ya tidak masalah. Kita ikut aturan pemerintah saja," katanya. (ndi)