CAHYO/EKSPRES |
). Peluncuran lagu Mars "Aku Cinta Ulil Albab" dan peletakan batu pertama masjid menandai momen istimewa tersebut.
Peletakan batu pertama dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, H Ahmad Ujang Sugiono SH mewakili Bupati Kebumen, HM Yahya Fuad yang tak bisa hadir. Turut menyaksikan dan meneruskan peletakan batu pertama, para dewan pendiri Yayasan Ulil Albab Kebumen, tokoh masyarakat.
Ratusan undangan terdiri dari para pengurus TPQ metode Qiraati seKabupaten Kebumen, wali siswa dan keluarga besar Yayasan Ulil Albab menyaksikan prosesi itu. Di kesempatan itu, para siswa juga menampilkan hafalan Al Quran di depan undangan.
Ketua Yayasan Ulil Albab, H Mukhsinul Mubarok, SPd MPd usai acara mengatakan, rangkaian kegiatan peringatan Harlah yang jatuh pada 1 April berlangsung. Dari lomba cipta lagu, jalan sehat dan sejumlah kegiatan lain semua berjalan lancar. "Dan hari ini (kemarin,red), kami meluncurkan lagu Mars "Aku Cinta Ulil Albab" serta pembangunan masjid Ulil Albab yang resmi dimulai pada bulan ini," katanya.
Adapun masjid seluas 15x15 meter yang berada halaman sekolah itu direncanakan dibangun dua lantai. Total anggaran mencapai Rp 2,1 miliar bersumber dari yayasan dan bantuan stake holder terkait ditambah bantuan masyarakat. Pembangunan masjid, selain merupakan kebutuhan juga memenuhi ketentuan pemerintah yang mensyaratkan adanya tempat ibadah representatif bagi lembaga pendidikan.
"Masjid akan dibangun dua tahap. Tahap pertama lantai satu lengkap dengan taman dan pernak-pernik masjid seperti tempat wudu. Sedangkan tahap kedua menyelesaikan lantai dua," jelas Mubarok yang juga Kepala SMP Negeri 5 Kebumen tersebut.
.
Di kesempatan itu, Mubarok mengucapkan rasa syukurnya atas perjalanan Yayasan Ulil Albab selama 14 tahun. Dimulai dari nol, kini Yayasan Ulil Albab telah menyelenggarakan pendidikan SD Islam, TK Islam Terpadu (TK IT) dan Kelompok Bermain Islam Terpadu (KB IT) dengan total siswa mencapai 712 siswa dan 98 guru dan karyawan.
Ke depan, lanjut Mubarok, menyusul jenjang pendidikan dari SMP hingga perguruan tinggi. "Memulai dari nol meter dan nol rupiah hingga menjadi seperti saat ini bukanlah pekerjaan mudah. Oleh karena itu, kami optimis dengan sistem pendidikan yang memadukan kurikulum nasional dan Qiraati, akan tercipta generasi cerdas dan generasi Islam yang Rahmatan Lil 'Alamin," imbuhnya. (cah)