TEGAL- Nasib nahas harus dialami Saryo, 68, warga Jalan Candi Bujang, gang I Rukun Tetangga (RT) 2/1, Kelurahan Kemandungan, Kecamatan Tegal Barat harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Islam (RSUI) Harapan Anda pada Jum'at (29/4) setelah menjadi korban ledakan saat proses memproduksi petasan renteng buatannya sendiri. Penyebab meledaknya petasan, diduga bersumber dari percikan api yang muncul saat korban memadatkan penutup sumbu petasan setelah diisi bahan peledak sekitar pukul 12.30.
Menurut keterangan tetangga sekaligus adik korban, Rukhemi, 55, dia mengaku mendengar satu kali suara ledakan seperti suara ban truk kontainer yang pecah dengan sedikit getaran. Karena penasaran, dia mencoba melihat keluar rumah yang secara spontan diikuti warga sekitar untuk memastikan sumber dan penyebab terjadinya ledakan. Ternyata, sumber suara ledakan berasal dari rumah kakaknya yang berprofesi sebagai pengrajin petasan dengan kondisi teras rumah berserakan dan bekas ledakan di semua area ruangan tersebut.
"Ledakannya cuma sekali, waktu keluar ternyata warga langsung berlari menuju rumah kakak saya," ungkapnya.
Setibanya di rumah korban, Rukhemi mengaku kaget, karena korban dalam kondisi berlumuran darah di hampir sekujur tubuh serta luka parah pada bagian kepala, lengan kanan kiri, dan tempurung lutut pada kaki kanan kiri diduga akibat terkena petasan yang meledak. Bahkan, di sekitar tempat kejadian (teras rumah korban-red) atap rumah jebol, kaca jendela dan satu unit televisi pecah rusak parah, serta sekat plastik penutup pintu gerbang sebagian besar meleleh setelah terkena percikan api dengan sejumlah kayu penyangga atap mulai hangus terbakar. Agar api tidak meluas, dia dibantu sejumlah warga sekitar berusaha memadamkan api dengan menyemprotkan air menggunakan selang dan pompa air dari rumah tetangga terdekat korban.
Sementara itu, menurut keterangan tetangga korban lainnya, Subekti, 31, sebelum sempat membersihkan serpihan kaca dan potongan kertas berserakan di sekitar rumah korban dia mengaku langsung menghubungi ambulance agar korban bisa segera mendapatkan perawatan medis mengingat kondisi luka yang dialami tergolong serius. Menurutnya, korban yang sehari-hari berprofesi sebagai penjahit untuk membantu anak dan menantunya tersebut memang sejak beberapa pekan terakhir terlihat sibuk memproduksi petasan renteng sebagai pekerjaan sampingan dengan menyetok.
Menurut keterangan tetangga sekaligus adik korban, Rukhemi, 55, dia mengaku mendengar satu kali suara ledakan seperti suara ban truk kontainer yang pecah dengan sedikit getaran. Karena penasaran, dia mencoba melihat keluar rumah yang secara spontan diikuti warga sekitar untuk memastikan sumber dan penyebab terjadinya ledakan. Ternyata, sumber suara ledakan berasal dari rumah kakaknya yang berprofesi sebagai pengrajin petasan dengan kondisi teras rumah berserakan dan bekas ledakan di semua area ruangan tersebut.
"Ledakannya cuma sekali, waktu keluar ternyata warga langsung berlari menuju rumah kakak saya," ungkapnya.
Setibanya di rumah korban, Rukhemi mengaku kaget, karena korban dalam kondisi berlumuran darah di hampir sekujur tubuh serta luka parah pada bagian kepala, lengan kanan kiri, dan tempurung lutut pada kaki kanan kiri diduga akibat terkena petasan yang meledak. Bahkan, di sekitar tempat kejadian (teras rumah korban-red) atap rumah jebol, kaca jendela dan satu unit televisi pecah rusak parah, serta sekat plastik penutup pintu gerbang sebagian besar meleleh setelah terkena percikan api dengan sejumlah kayu penyangga atap mulai hangus terbakar. Agar api tidak meluas, dia dibantu sejumlah warga sekitar berusaha memadamkan api dengan menyemprotkan air menggunakan selang dan pompa air dari rumah tetangga terdekat korban.
Sementara itu, menurut keterangan tetangga korban lainnya, Subekti, 31, sebelum sempat membersihkan serpihan kaca dan potongan kertas berserakan di sekitar rumah korban dia mengaku langsung menghubungi ambulance agar korban bisa segera mendapatkan perawatan medis mengingat kondisi luka yang dialami tergolong serius. Menurutnya, korban yang sehari-hari berprofesi sebagai penjahit untuk membantu anak dan menantunya tersebut memang sejak beberapa pekan terakhir terlihat sibuk memproduksi petasan renteng sebagai pekerjaan sampingan dengan menyetok.