IMAM/EKSPRES |
Waka Kurikulum SMK Batik 1 Kebumen, Drs Rosyidi mengemukakan, Marsiyah meninggalkan rumah bertepatan dengan SMK Batik 1 Kebumen melaksanakan kegitan study tour ke Bandung. Namun pada saat akan berangkat study tour Marsiyah menghubungi panitia dan meminta ijin untuk tidak mengikuti stady tour, alasannya ada keperluan keluarga. “Meski dia telah berangkat dari rumah, Marsiyah tidak sampai ke sekolahan,” tuturnya saat ditemui Ekspres di ruang kerjanya, Selasa (24/5/2016).
Lebih lanjut dijelaskan, pihak sekolah telah melaporkan hilangnya Marsiyah kepada Polres Kebumen. Selain itu pihak sekolah juga selalu melakukan upaya pencarian dengan meminta informasi dari berbagai sumber. “Kita terus melakukan upaya pencarian. Jadi tidak benar jika ada pihak yang mengatakan kita tidak peduli dan kurang perhatian terhadap hilangnya Marsiyah,” tegasnya yang kemarin didampingi salah satu guru SMK Batik 1 Kebumen, Rifki Tirta Wardana SPd.
Rosyidin menjelaskan, pihak sekolah selalu berkomunikasi dengan pihak keluarga korban yakni Sudarmi yang tidak lain adalah bibinya Marsiyah. Komunikasi via handphone juga merupakan bentuk kepedulian sekolah terhadap kasus hilangnya Marsiyah. “Saya aktif berkomunikasi dengan ibu Sudarmi,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, hilangnya Marsiyah alias Situn binti almarhum Sudarto, telah membuat cemas anggota keluarganya. Terutama Sukini yang tidak lain adalah ibunya Situn. Dia sangat mengkhawatirkan kondisi anaknya yang tidak kunjung pulang tersebut.
Pihak keluarga, sudah menanyakan informasi keberadaan anaknya kepada teman-teman Situn dan guru SMK Batik 1 Kebumen. Namun semuanya tidak mengetahui keberadaan Situn. Hingga kemudian keluarganya menyebarkan foto Situn, ini bertujuan agar masyarakat yang mengetahui keberadaannya segera memberitahu ke nomor yang tercantum yakni 087737703728. Marsiyah sendiri pergi pada 17 April pukul 07.00 menggunakan kaos merah rok hitam. (mam)