HUMAS POLRES KUDUS FOR RADAR KUDUS |
Tes dilakukan secara mendadak itu saat razia penyakit masyarakat (pekat) Jumat (27/5) malam. Operasi itu dilakukan secara gabungan antara Polres, Kodim, dan Satpol PP Kudus.
Komandan razia AKP Subakri menduga operasi gabungan tersebut bocor. Sebab, PK yang beroperasi sangat sedikit. Bahkan, dari enam kafe yang didatangi, tiga di antaranya tutup. Hanya satu kafe di Kecamatan Jati yang para PK-nya menjalani tes urine.
”Mungkin informasinya bocor. Sehingga hasilnya nihil. Dalam waktu dekat ini, kami akan melakukan razia lagi secara dadakan. Dan jangkauannya akan lebih luas lagi, terutama di hotel dan kos-kosan,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, razia itu dimulai sekitar pukul 22.00 hingga 23.30. Mereka menelusuri beberapa kafe-kafe di daerah Kudus. ”Demi menyingkat waktu, kami membaginya menjadi beberapa tim dan berangkat serentak,” jelasnya
Razia tersebut melibatkan personel, 70 dari Polres, 14 dari Satpol PP, dan 12 dari Kodim itu dibagi menjadi tiga kelompok. Dua kelompok menyusuri wilayah kota atau Jati dan satu kelompok di daerah Kaliwungu.
Sebelum berangkat ke lokasi-lokasi yang sudah tentukan, semua personel melangsungkan apel di mapolres terlebih dahulu. Oprasi pekat dalam rangka menyambut Ramadan.
Pihaknya akan bersama sama bahu membahu dengan eleman ketertiban lain untuk menciptakan iklim yang kondusif selama Ramadan. ”Tidak hanya menyambut Puasa, kami akan gelar operasi. Ha tersebut guna menekankan pelanggaran dan antisipasi yang memicu kerusuhan, seperti miras,” tuturnya. (ung/ris)