ISTIMEWA |
Informasi yang berhasil dihimpun peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 07.00 WIB. Kejadian berawal saat korban bersama dua nelayan lainnya masing-masing Sumarno (46) warga RT 1 RW 1 Desa Argopeni Kecamatan Ayah dan Sarmin (60) warga RT 3 RW 2 Desa Argopeni Kecamatan Ayah sedang mencari ikan. Tiga nelayan yang menggunakan perahu "Berkah Sintung" itu mencari ikan di perairan Samudra Indonesia sekitar dua sampai tiga mil lepas pantai Karangpakis Kabupaten Cilacap.
Saat korban sedang menjaring ikan, tiba-tiba terdengar suara bergemuruh. Saking kerasnya suara tersebut digambarkan seperti pesawat jatuh. Akibat insiden tersebut baik Sarmin maupun Sumarno akhirnya tidak mampu mendengar suara apapun (tuli) sebelum tidak sadarkan diri.
“Setelah Sarmin tersadar, dia melihat ke belakang dan menemukan rekannya (Masimin, red), tergeletak dalam keadaan luka gosong. Bahkan daun telinga kiri korban tidak ada,” tutur Kasat Reskrim Polres Kebumen, AKP Willy Budiyanto SH MH, Senin (23/5).
Willy menjelaskan, usai kejadian itu, Sarmin kemudian menghubungi Sumarno untuk memberikan pertolongan. Sesaat kemudian Tim Medis dari Puskesmas 1 Ayah dan SAR Lawet Perkasa pun segera mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). “Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya penganiayaan dan tindak pidana lainnya, korban pun segera di rawat sebagai mana mestinya,” paparnya.
Kejadian tersebut menambah telah daftar panjang korban meninggal akibat tersambar petir. Catatan koran ini, kejadian serupa juga pernah menimpa empat orang penjaga tambak udang di Desa Surorejan Kecamatan Puring pada 11 Maret lalu. Saat sedang berjaga di gubug, petir menyambar. Akibat insiden tersebut, dua orang tewas seketika, sedangkan dua lainya mengalami luka bakar dan harus dirawat di rumah sakit.
Korban meninggal dunia adalah Riyadi (41) Warga RT 5 RW 1 Desa Surorejan Kecamatan Puring dan Subagyo (35) warga RT 1 Rw 1 Desa setempat. Sedangkan dua korban selamat yakni Aris setiawan (20) Warga RT 15 RW 1 dan Andi (20) warga RT 1 RW 7 desa setempat.
Sebelumnya pada tanggal 21 Maret lalu, Sarji (40) warga RT 1 RW 5 Desa Munggu Kecamatan Petanahan, juga meninggal akibat tersambar petir di area persawahan RT 2 RW 2 Desa Sidoarjo Kecamatan Sruweng. (mam)