Muh Rosyid/ foto IMAM/EKSPRES |
Informasi yang berhasil dihimpun Ekspres, persoalan tersebut berawal saat akun facebook dengan nama Moch Basikun Mualim mengshare tentang beberapa program pelatihan dan belajar praktek bagi anak jalanan, anak nakal dan anak terlantar dan fasilitas manajemen bagi keluarga miskin dan pelatihan ketrampilan bagi penyandang cacat yang dilaksanakan Disnakertransos Kebumen.
Nah, dalam postingannya, Moch Basikun Mualim mengkritisi bantuan kegiatan berupa pemberian bantuan kambing. Dan, dalam salah satu postingannya, Basikun Mualim menyebut ada Dinas Wedhus di Kebumen. Meski tak menyebut secara jelas dinas dimaksud, rupanya Muh Rosyid MPd yang menjabat Kabid Sosial pada Disnakertransos Kebumen merasa menjadi "sasaran" tembak Ki Petruk.
Basikun Mualim atau Ki Petruk Kabumian merupakan salah satu aktivis medsos dan admin Grup facebook Suara Rakyat Kebumen (SRK). SRK sendiri merupakan wadah bagi warga Kebumen untuk berdiskusi dan berbagi mengenai isu-isu yang berkembang di Kebumen. Anggotanya berjumlah puluhan ribu.
Nah, menanggapi postingan itu, Muh Rosyid bereaksi. Menanggapi postingan Ki petruk, Rosyid bertanya kepada salah satu TKSK yang Marjam Roewijati dengan menulis di facebook “apa org (orang) yg (yang) membuat status ini sdh (sudah) punya nyawa ganda? Apa makanan pokoknya sdh (sudah) paku dan beling?”. )
Kontan, komentar itu membuat para pengguna medsos dan anggota SRK makin panjang komentar. Sebagian menyebut, tulisan Rosyid tersebut tak pantas diucapkan oleh seorang pejabat. Bahkan, sebagian lain menilai apa yang diucapkan Rosyid sudah mengandung ancaman dan melanggar UU ITE.
Ditemui koran ini kemarin Muh Rosyid mengatakan pada awalnya pihaknya sama sekali tidak mengetahui jika di media sosial telah ramai, membicarakan hal itu. Pihaknya baru mengetahui setelah diberi tahu oleh salah satu rekannya. “Saat itu telah terdapat sekitar 76 komentar,” tuturnya, Jumat (27/5).
Dijelaskannya, atas share tersebut, pihaknya juga telah menjelaskan dengan mengshare bahwa program yang dilaksanakan oleh Disnakertransos bukan hanya bantuan kambing semata. Namun terdapat juga bantuan kursi roda, alat bantu orang cacat, tongkat orang buta dan lain sebagainya. Namun akun dengan nama Moch Basikun Mualim hanya menshare bantuan kambing saja. “Kenapa yang dishare hanya bantuan kambing saja? Itu membuat banyak komentar yang tidak mengenakkan, masa disebut Dinas WEDUS,” katanya.
Di saat yang sama, Muh Rosyid juga menyayangkan tentang share dengan judul “JANGAN ASAL UPEDATE STATUS BROOO... ADA YANG SEWOT” yang dilakukan oleh pemilik akun yang sama, sebagai reaksi atas status Rosyid yang menyikapi status yang pertama. Kali ini, Rosyid menulis “Kalian kira saya tidak bekerja!!. Kalian kita saya ini bodoh ? Kalian kira saya ini buta dan lain sebagainya.
Muh Rosyid juga menyayangkan status kedua ini. Pasalnya bagi orang yang tidak tahu, akan menganggap tulisan itu berasal dari Muh Rosyid. “Padahal itu sama sekali bukan tulisan saya. Selain itu ada juga beberapa share yang seakan-akan yang mengatakan itu adalah saya,” tegasnya.
Saat disinggung mengenai tulisan “apa org yg membuat status ini sdh punya nyawa ganda? Apa makanan pokoknya sdh paku dan beling?” Muh Rosyid menjelaskan, tulisan itu sebenarnya berupa pertanyaan yang ditujukan kepada Maryam yang tidak lain adalah salah satu anggota TKSK Kebumen. “Anggota TKSK kan berkerja bareng sama saya (Disnaktransos), maka dari itu saya tanyakan kepada dia,” jelasnya.
Diakhir wawancara, Much Rosyid juga meminta maaf jika ada ucapan di Facebook yang kurang pas dan menyinggung perasaan beberapa pihak. “Kalau ada ucapan saya di FB yang kurang pas dan menyinggung perasaan sahabat-sahabat super. Saya sebagai manusia biasa mohon maaf yang setulus-tulusnya. Semoga persahabatan kita di dunia ini tetap berjalan dengan baik Amin,” ucapnya. (mam)