andi/ekspres |
Tidak ada korban dalam kejadian itu, karena longsor terjadi di lahan terbuka jauh dari pemukiman. Meski demikian, kendaraan roda empat tak bisa melintas. Sementara untuk roda dua terpaksa memutar melalui jalan lain yang lebih kecil dengan jarak yang cukup jauh.
Kepala Desa Puspo Kecamatan Bruno, Rozak menceritakan, longsor tebing diperkirakan terjadi akibat lapisan tanah tidak kuat menahan arus air akibat hujan deras yang mengguyur wilayah setempat.
"material tanah longsoran yang menutup jalan tingginya mencapai 5 meter. Ketinggian tebing sendiri mencapai sekitar 50 meter. Akibat longsor warga tidak bisa melintasi jalan penghubung itu," ucapnya, kemarin.
Mengetahui adanya musibah longsor, pemerintah desa segera menghubungi BPBD Purworejo untuk melakukan upaya membuka akses jalan. BPBD medatangkan sebuah alat berat untuk mengevakuasi material longsor tersebut.
"BPBD telah mengerahkan satu alat berat untuk membuka akses jalan yang tertutup longsor," ujarnya.
Meski demikian, pembersihan tidak bisa dilakukan cepat, lantaran terkendala lokasi yang sulit untuk mencari lokasi pembuangan material. Dimana dilokasi longsor sebelah bawah terdapat hamparan sawah, dan pembungan memerlukan waktu yang cukup lama.
"Kemungkinan dua hari baru bisa terbuka. Target utamana pembersihan tanah diatas jalan raya agar bisa dilalui kendaraan, selebihnya akan dibantu dengan tenaga manual gotong royong masyarakat," tutupnya. (ndi)