fuad/ekspres |
Kapolres memberikan sebuah kaos bertuliskan TURN BACK CRIME kepada warga Desa Karangtanjung Kecamatan Alian tersebut. Kaos yang tengah booming ini diharapkan bisa menjadi simbol untuk berani melawan balik kejahatan sekaligus dapat membantu kepolisian mengkampanyekan tindak pencegahan terhadap kejahatan.
"Saya salut dan bangga akan keberanian suadari Ria, meskipun perempuan dan badannya kecil, tapi berani melawan penjahat," kata Kapolres yang kemarin didampingi Kasatreskrim AKP Willy Budiyanto SH MH dan Kasubag Humas AKP Wasidi.
Menurut Kapolres, keberaniaan Ria bisa menjadi inspirasi bagi semua orang agar berani melawan aksi kejahatan. Ditambahkannya, melawan kejahatan bukan berarti harus berkelahi dengan pelaku kejahatan. Tapi bisa dengan melakukan pencegahan atau melaporkan jika terjadi kasus kejahatan sekecil apapun di lingkungannya.
"Kejahatan ada di sekitar kita, siapa pun bisa terlibat dalam kejahatan. Mari kita sama-sama memerangi kejahatan, mari kita bikin penjahat takut untuk melakukan aksinya karena kita berani melawan," tegasnya.
Tak hanya kaos, pada kesempatan itu Kapolres juga memberikan bonus sejumlah uang tunai kepada Ria. "Mohon jangan dilihat dari nilainya yang tidak seberapa, tapi itu wujud kepedulian kami kepada masyarakat yang berani secara langsung memerangi kejahatan," pesan Kapolres.
Ria sendiri terlihat terharu sekaligus bangga dengan penghargaan yang diberikan Kapolres. Dia mengaku spontan melakukan perlawanan saat melihat seorang pria yang mencoba mencuri uang dari meja kasir. "Tak kepikiran apapun, pokoknya saya harus melawan tanpa rasa takut," kata dia kepada Ekspres, Rabu (4/5/2016).
Aksi heroiknya itu bukannya tanpa resiko. Gadis muda itu bahkan mengaku sempat kena pukul beberapa kali dari pelaku yang bernama Yuli Setyo Nugroho warga Gang Menur Kecamatan Kebumen. Akibat perkelahiannya itu, kaca etalase toko bahkan sampai pecah berantakan. "Sempat pusing-pusing, tapi alhamdulillah sekarang sudah sembuh," lanjutnya.
Dijelaskan Ria, saat itu dia memang sendirian di toko. Ada karyawan lain tapi sibuk memesan pesanan di ruang masak. Selain dari Kapolres, penghargaan juga diberikan oleh pemilik toko Banana, Budi Hartanto dan Lusiana Kusuma Dewi. "Kami memberikan cincin emas sebagai bentuk apresiasi kami atas keberaniannya," kata Lusiana didampingi sang suami saat menerima kunjungan Kapolres. Menurut Luci, selama dua tahun bekerja, Ria memang dikenal sebagai karyawan yang jujur dan pemberani.
Seperti diberitakan, aksi pencurian di toko roti Banana terjadi pada pukul Sabtu (31/4) 18.59 WIB. Saat itu, pelaku yang mengenakan slayer dan penutup wajah helm datang ke toko menggunakan sepeda motor vario berwarna putih. Melihat kondisi toko yang sepi, pelaku menuju meja kasir dan mengambil uang yang ada di dalamnya.
Saat pelaku tengah beraksi itulah, Ria Nirana (22) karyawan yang bekerja sebagai kasir memergokinya. Bukannya takut, Ria yang warga Desa Karangtanjung Alian mengejar dan berusaha merebut uang yang berada di tangan pelaku.
Aksi dorong mendorong sempat terjadi sehingga mengakibatkan kaca etalase pecah. Keributan itu mengundang perhatian karyawan lain yang kemudian membantu. Berkat aksi heroik para karyawan toko, pelaku pencurian gagal melakukan aksinya. Tak lama berselang, aparat kepolisian datang dan berhasil mengamankan pelaku yang belakangan diketahui sebagai Yuli Setyo Nugroho warga Gang Menur Kecamatan Kebumen. . (has)