 |
| RYANTONO P.S./RADAR SUKOHARJO |
Plafon gypsum jebol dan genteng beterbangan. Satu perawat tertimpa genteng dan mendapakan dua jahitan di tangan kanan. Kepala Bagian (Kabag) PHI RSUD SukoharjoTri Winarno mejelaskan, kejadian angin kencang berlangsung sangat cepat.
Puting beliung menyapu lantai dua rumah sakit setempat. Beruntung di ruang rawat inap tidak terdampak. ”Ini yang kena angin hanya ruangan perkantoran saja,” jelasnya, di sela pengecekan ruang yang tersapu lisus.
Empat ruang yang terdampak angin puting beliung, yakni aula dan lobby. Kemudian ruang tunggu tamu, ruangan PHI, dan ruang pengadaan. Dia bersyukur tidak ada yang terluka parah dari kejadian tersebut.
Menurut dia, angin kencang menyapu sekitar pukul 15.00. Saat itu para tenaga medis sedang mengadakan sebuah acara di lantai dua. Namun ketika suara gemuruh angin datang terdengar keras, mereka berlarian turun dan menyelamatkan diri. ”Itu mau dievaluasi, ini dampak besar memang pada plafon,” jelasnya.
Direktur RSUD Sukoharjo Gani Suharto mengatakan, kejadian angin puting beliung berlangsung cepat. Meski demikian, tidak ada gangguan dengan pelayanan kesehatan pasien. Hanya saja, kegiatan yang dilaksanakan bersama RS. Dr. Sardjito sedikit terganggu lantaran ruangan yang digunakan rusak karena angin.
Pihaknya bakal segera memperbaiki kerusakan yang berdampak pada ruangan perkantoran. Sebab rumah sakit memiliki dana bencana alam. ”Segera kami perbaiki. Kayaknya rumah sakit ada dana untuk bencana alam,” jelasnya. Gani sudah melakukan pengecekan, baik dari peralatan dan dampak lainnya. Untuk peralatan dipastikan tidak ada yang berdampak.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Margono mengatakan, pihaknya langsung datang ke lokasi ketika mendapatkan kabar. Pihaknya sudah membantu penanganan sementara dari bencana tersebut. ”Tadi begitu dapat kabar kita langsung meluncur,” kata dia. (yan/un)
