sudarno ahmad/ekspres |
Uniknya, puluhan becak yang dilibatkan dalam pawai tersebut semuanya becak manual, tak ada satupun peserta yang menggunakan becak mesin. Anak-anak yang mengikuti pun tampak lucu dengan berbagai kostum, mulai dari kostum polisi, dokter, hingga pakaian adat tradisional dari berbagai wilayah di Indonesia.
Pawai yang dilepas oleh Lurah Kebumen, Dede Suntoro itu menyusuri jalanan sepanjang sekitar lima kilometer. Rombongan dilepas di depan Pendopo Kelurahan Kebumen di Jalan Pemuda Kebumen. Kemudian rombongan pawai menyusuri Jalan Pemuda ke arah Tugu Lawet, berbelok melalui Jalan Pahlawan, hingga masuk ke jalan-jalan sempit di wilayah Kelurahan Kebumen, serta sejumlah jalan protokol dan kembali finsish di Pendopo Kelurahan Kebumen.
Hadir pada acara tersebut, Bunda PAUD Kelurahan Kebumen sekaligus Ketua Penyelenggaran PAUD Cempaka Putih, Ristiyani Dede Suntoro. Menurut Ristiyani Dede Suntoro, pawai tersebut digelar dalam rangka mengenalkan PAUD Cempaka Putih kepada masyarakat. Terlebih anak-anak yang belajar di PAUD Cempaka Putih tidak sedikit yang berasal dari luar Kelurahan Kebumen. "Ini sekaligus untuk mendekatkan dengan masyarakat," kata Ristiyani.
Selain itu, sebagai ajang kreatifitas wali dan pengenalan budaya, terutama baju adat Indonesia. Ia menambahkan, mulai tahun ajaran 2015/2016 PAUD Cempaka Putih telah menggunakan kurikulum 2013 PAUD. Kegiatan pembelajaran anak menggunakan proses saintik dimana anak diberikan pengetahuan melalui cara mengamati, menanya, kumpul info, menalar dan mengkomunikasikan agar anak dapat mencari pengetahuannya sendiri.
"Kegiatan dilakukan dengan bermain untuk mencapai tahap perkembangan moral agama, koginitif, motorik, bahasa, sosial emosional dan seni sesuai tahap tumbuh kembang anak," bebernya.
PAUD yang didirikan pada 2008, membawahi 52 Kelompok Bermain (KB), 28 Pos PAUD, dan 16 Tempat Penitipan Anak (TPA). (ori)