IMAM/EKSPRES |
"Ini suatu kehormatan bagi kami karena bisa tampil di sini," kata Greck yang mendampingi para pemain dari Spanyol saat membawakan pertunjukan Flamenco.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu KH Afifuddin Al-Hasani di sela-sela menyaksikan perhelatan tersebut mengemukakan, event AIF yang merupakan kali pertama ini memang untuk menarik perhatian masyarakat dunia, terhadap pesantren. "Setelah mereka masuk pesantren, tentu jadi tahu Islam itu seperti apa," terang KH Afifuddin atau Gus Afif ini.
Sehingga, anggapan terhadap Islam yang diidentikan dengan teroris atau gerakan radikal lainnya pun luntur saat menyaksikan pertunjukan budaya dalam AIF. Karena itu, pihaknya berencana akan menggelar AIF secara rutin setiap tahun.
Sementara itu, Greck juga sempat menjelaskan, pertunjukan Flamenco yang berasal dari kata Falah Minkum, sebagaimana kata Somalangu yang berasal dari kata Summa Dongu. Dan pertunjukan dalam ajang itu pun mampu mengibarkan AIF sesuai tema yang diusung, "From Pesantren To World" (Dari Pesantren untuk Dunia).
Sebelum pertunjukan Flamenco, para pengunjung disuguhkan penampilan tari dari Vietnam, Afganistan, Jerman, dan Amerika di panggung yang sama. Tari Walet khas Kebumen mengawali pertunjukan di Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu, Desa Sumberadi Kecamatan Kebumen, yang kini memperingati ulang tahun ke-541.
Masih ada pertunjukan kesenian dari Turki, Italia dan Ingrris yang tampil secara bergantian. Dalam kesempatan itu pembawa acara juga mendaulat pengunjung dari Belanda dan Jepang untuk tampil di atas panggung. Mereka yang sedari tadi menyaksikan pertunjukan budaya dari berbagai negara itu mengaku tertarik dengan sejarah Indonesia. Terutama sejarah Pondok Pesantren Al-Kahfi yang dianggap sebagai pusat peradaban budaya di dunia. (mam)