ISTIMEWA |
Putra dari pasangan Pujo Mainarko dan Suryana Tutup Hastuti warga Desa Sidoagung Kecamatan Sruweng itu, menjadi juara di tingkat Jawa Tengah cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Selama ini, Reyhan memang telah menorehkan berbagai prestasi yang membanggakan sejak kecil.
Saat duduk dibangku kelas III saja, banyak prestasi yang berhasil diraihnya meliputi, juara pidato, tahfidz dan tilawah Al qur’an, Cerdas Ceramat. Bahkan Reyhan telah mengikuti Mapel MAPSI mulai tingkat kecamatan hingga tingkat kabupaten. “Reyhan anak yang gemar membaca buku dan menghafal Al Qur’an. Dia mempunyai semangat belajar yang tinggi, disiplin baik di rumah maupun di sekolah. Dia juga suka membantu temannya yang kesulitan belajar,” terang Kepala Sekolah SDIT Logaritma Karangayar Ustadzah Sukarmi, Selasa (3/5/2016).
Dijelaskannya, sebelum ke Palembang Reyhan akan terlebih mendapatkan pembinaan di Semarang. Reyhan berangkat ke Semarang Selasa (3/5) pukul 06.30 WIB. “Usai dari Semarang dia akan langsung menuju Palembang,” terangnya seraya memohon do’a dan restu kepada masyarakat agar Reyhan Adhiguna Pamungkas berhasil mengharumkan nama Kebumen hingga tingkat nasional..
Menurutnya, Olimpiade Sains Nasional (OSN) jenjang Sekolah Dasar (SD) merupakan kegiatan lomba bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang diselenggarakan dalam rangka penuntasan wajib belajar yang bermutu.
OSN akan memotivasi dan menumbuhkembangkan atmosfer kompetisi yang sehat untuk mendorong sekolah berperan memfasilitasi siswa untuk meningkatkan kemampuan akademis pada bidang Matematika dan IPA. Diharapkan melalui olimpiade ini dapat menstimulus peningkatan mutu pendidikan dan menghasilkan bibit unggul yang dapat berkompetisi pada olimpiade internasional. “Selamat berjuang Reyhan, tingkatkan prestasi dan tetaplah rendah hati,” pesannya kepada Reyhan.
Sebagai aktifis Lembaga Swadaya Umat di tingkat lokal, pemilik SDIT Logaritma Dra Sri Winarti MH menyatakan, telah lama menginginkan untuk menyajikan pendidikan alternatif kepada masyarakat yang inovasi dan maju baik dalam pembentukan karakter maupun prestasi akademik.” Namun tanpa dukungan masyarakat dan pemerintah hal itu sangat sulit. Sebab hingga kini penyelenggara sendiri belum mampu untuk memberikan kesejahteraan kepada para guru,” ucapnya. (mam)