IMAM/EKSPRES |
Momentum pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang kali ini dilaksankan di Desa Pandansari, Kecamatan Sruweng itupun, diusulkan pembangunan jalan lingkar Utara. Gayung bersambut, usulan itu pun langsung direspons Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk membuka akses desa yang selama ini terisolir.
Kabid Bina Marga pada DPU Kabupaten Kebumen Haryono Wahyudi mengemukakan, akses jalan lingkar utara Kebumen diharapkan bisa terakomodasi dan terprogram oleh Pemkab Kebumen, baik itu melalui program TMMD, Karya Bhakti terpadu, maupun melalui padat karya, sehingga transportasi dan komunikasi antar desa maupun antar kecamatan akan lebih terjangkau, dengan baik, lebih cepat dan efisien. "Ini untuk peningkatan perekonomi dan kesejahteraan warga agar dapat tercapai secara merata," terang Yudi, panggilan akrab Haryono Wahyudi itu.
Lebih lajut dijelaskan, jalan merupakan akses penting dalam perkembangan perekonomian masyakat. Dengan adanya jalan yang baik diharapkan akan meningkatkan perekonomian. Tahun ini terdapat kegiatan yang teragendakan DPU, terutama pembangunan jalan kabupaten yang menghubungkan antar desa maupun antar kecamatan diantaranya jalan desa Sampang, desa Donorojo dan jalan desa Kedungwringin Kecamatan Sempor. Selain itu pembangunan jalan Desa Argosari - Kalipoh Kecamatan Ayah sepanjang 1 km dengan alokasi dana 1 miliar.
Selain itu masih ada lagi penanganan jalan Desa Geblug Kecamatan Buayan-Desa Candirenggo Kecamatan Ayah dengan panjang 1 km dengan alokasi dana 1 miliar serta pembangunan jalan Desa Rogodadi Kecamatan Buayan - Desa Watukelir Kecamatan Ayah sepanjang 1,6 km dengan alokasi dana Rp 2,2 miliar.
Haryono menjeleskan, penanganan jalan rusak yang disinkronisasi dengan TMMD itu disesuaikan dengan rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJMDes). "Dan ini perlu dukungan semua pihak, khususnya warga setempat di mana program TMMD dilaksanakan agar bisa memacu swadaya warga, semangat kebersamaan membangun, gotong-royong, serta rasa memiliki sehingga bermanfaat dalam jangka yang lama," imbuhnya.
Selama ini, kata Haryono, program TMMD telah berjalan dengan koordinasi antar kementerian/lembaga terkait di wilayah dan berjalan dua kali dalam setahun, baik sasaran fisik maupun non fisik. Untuk itu pihaknya mengharapkan agar dalam mengajukan program TMMD sudah disampaikan setahun sebelum pelaksanaan. "Sehingga, saat penanganan kerusakan jalannya bisa diawali dengan Karya Bhakti maupun pra TMMD dengan koordinasi antar instansi terkait seperti Kodim, Polres dan lainnya," ucapnya. (mam)