ILUSTRASI |
Sementara dua lainnya tewas akibat terjebak banjir dan terjatuh dari pohon.
Sekretaris Daerah selaku ex-officio Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen Adi Pandoyo SH MSi, dihubungi Minggu dini hari (19/6/2016) mengatakan, enam orang yang hilang berada di Desa Sampang, Kecamatan Sempor akibat tertimbun longsor. Identitas keenam orang tersebut belum diketahui hingga saat ini.
"Sementara dua yang meninggal di Kecamatan Ayah," kata Adi Pandoyo yang saat dihubungi tengah berada di Ayah memantau bencana itu.
Hujan dan angin kencag, kata Adi Pandoyo juga membuat tiang listrik di Desa Candirenggo Kecamatan Ayah bertumbangan. Malam tadi, tim diterjunkan untuk menyingkirkan dari jalur jalan. "Selain itu, akibat hujan ratusan hektare sawah terendam. Semoga tanaman padi masih bisa diselamatkan," imbuh Adi Pandoyo.
Adi Pandoyo menambahkan, pencarian terhadap para korban di Sempor akan dilakukan Minggu pagi ini.
Di sisi lain, Adi Pandoyo mengatakan itu data sementara. Saat ini pihaknya masih menginventarisir kerugian sekaligus menentukan langkah apa yang akan dilakukan untuk menangani bencana Sabtu sore. Namun melihat besarnya bencana di pertengahan Juni ini mengingatkan pada peristiwa serupa tahun 2002 lalu. "Di tahun 2002 ada lima korban," katanya.
Sementara itu, informasi yang dihimpun koran ini menyebutkan, banjir besar juga membuat sejumlah infrastruktur seperti jembatan rusak, puluhan rumah terendam banjir. termasuk gangguan perjalanan kereta api karena jalur terendam banjir. (cah)