syafiurohman for ekspres |
Kasie Kedaruratan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen, Arif Rahmadi SSOs, mengatakan, gelombang pasang berpotensi masih akan terjadi. Bahkan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku dari tadi malam (8/6) hingga hari ini, Kamis (9/6) sampai pukuk 07.00 WIB.
Dalam peringatan itu disampaikan, gelombang tinggi mencapai 4-6 meter berpotensi terjadi di sepanjang samudera Hindia dari Cilacap, Kebumen, Purworejo hingga Jogjakarta. "Oleh sebab itu, para nelayan dihimbau tak pergi melaut dan warga yang berada di kawasan pantai kami minta waspada," kata Arif.
Menindaklanjuti dampak dari gelombang pasang kemarin, Arif mengatakan, Pemkab Kebumen akan menerjunkan petugas untuk melakukan aksi bersih-bersih sampah di kawasan pantai. "Rencananya besok, (Kamis) dari Dinas PU dan pedagang akan membersihkan sampah di pantai yang dilanda gelombang tinggi," katanya.
Gelombang tinggi melanda perairan pantai selatan Kabupaten Kebumen, Rabu (8/6). Dilaporkan, gelombang yang tingginya sempat mencapai 5 meter tersebut menimbulkan banjir rob dan menimbulkan genangan hingga radius 100 meter dari bibir pantai. Tak ada korban atau bangunan rusak akibat kejadian itu. Namun, para petambak udang di Kebumen terpaksa panen dini menyusul kolam mereka terendam ombak.
Berdasar informasi BMKG, Arif mengatakan, kenaikan tinggi muka air laut atau banjir rob di beberapa lokasi di Pantai Utara Jawa yang terjadi pada tanggal 5 dan 6 Juni 2016 diakibatkan oleh pengaruh astronomi terjadinya bumi, bulan dan matahari berada dalam satu garis lurus (spring tide ) yang mengakibatkan naiknya tinggi muka laut.
Kondisi ini merupakan siklus rutin bulanan yang normal terjadi. Namun karena bersamaan dengan terjadinya anomali positif tinggi muka air laut di wilayah Indonesia sebesar 15 – 20 cm, maka kondisi ini memberikan dampak yang menimbulkan kerugian materi di beberapa wilayah seperti pesisir Jakarta, Pekalongan, dan Semarang. Kondisi ini diprakirakan akan bertahan hingga 2 hari ke depan.
Sedangkan untuk gelombang pasang yang terjadi di Barat Sumatera dan Selatan Jawa hingga NTT selain disebabkan adanya pengaruh tsb di atas, juga diperkuat dengan adanya penjalaran alun (swell) yang dibangkitkan dari pusat tekanan tinggi subtropis di barat daya Australia.
Dengan kondisi gelombang laut yang masih cukup tinggi di beberapa wilayah Indonesia, masyarakat dihimbau untuk tetap waspada dan siaga, terutama masyarakat pesisir pantai barat Sumatera dan selatan Jawa hingga NTT untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gelombang tinggi.(mam/cah)