ILUSTRASI |
"H-10 arus lalu lintas biasanya mulai padat, sehingga kita sepakati seluruh pekerjaan di Kebumen akan dihentikan sementara dan dilanjutkan setelah lebaran," beber Kasi Jembatan Balai Pelaksana Teknis (BPT) Bina Marga Wilayah Magelang Joko Winangun kepada Ekspres di Gedung Press Centre Kebumen, Kamis (16/6/2016).
Hadir pula dalam jumpa pers tersebut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 11 Djoko Satrio Purwowibowo dan PPK 12 Umar. Joko menambahkan, sejauh ini perbaikan terus dilakukan di sejumlah ruas jalan yang akan digunakan untuk arus mudik dan balik lebaran 2016. Baik itu ruas utama maupun jalur-jalur alternatif.
Di Kebumen, BPT Bina Marga Jateng melakukan perbaikan jalan di ruas Gombong-Sempor sepanjang 13,5 kilometer dan Prembun-Wadaslintang sejauh 16,56 kilometer. Untuk dua ruas tersebut, memang masih ada pekerjaan jalan berupa overlay, pelebaran dan pembuatan tanggul jalan.
Meski masih dalam tahap pengerjaan, namun Djoko memastikan jalur tersebut bisa digunakan untuk jalur mudik. Rekanan proyek sudah kita minta untuk mengamankan jalur tersebut," imbuhnya.
Disisi lain, Joko juga menjelaskan jika pihaknya telah menyiapkan sejumlah alat berat dan personil untuk mengantisipasi terjadinya gangguan pada jalan. Seperti tanah longsor maupun banjir. Base camp alat berat tersebut berada di sejumlah titik, antara lain Kebumen dan Buntu sehingga bisa segera dilakukan mobilisasi jika dibutuhkan.
Terkait hal itu, Joko menjelaskan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan DLLAJR jika nantinya harus dilakukan perbaikan pada jalan yang mengalami kerusakan."Jadi meskipun lebaran, ketika ada jalan rusak pun kita tetap akan melakukan perbaikan," tegasnya.
Terpisah, PPK 11 Djoko Satriyo mengakui masih ada sejumlah ruas jalan di Kebumen yang mengalami kerusakan. Seperti di simpang empat Sokka Baru dan sejumlah titik lain. Untuk menangani hal itu, dalam waktu dekat akan segera dilakukan perbaikan oleh rekanan proyek.
"Penanganan sifatnya masih sementara, mungkin cuma ditambal, untuk penanganan permanen tetap dilakukan setelah lebaran," ujarnya.
Ditambakannya, perbaikan juga akan dilakukan di ruas jalan non status seperti di Jalan Deandles Desa Tambakmulya Puring yang mengalami kerusakan.
Sementara PPK 12, Umar, menegaskan jika jalur lintas selatan-selatan (JLSS) dipastikan belum bisa digunakan untuk jalur mudik.
Saat ini, progres pembangunan per 16 Juni 2016, baru sekitar 11,515 persen."Kondisinya baru jalan tanah sehingga rawan dilewati. Kemudian juga belum ada jembatan penghubung di Sungai Lukulo," ujarnya.
Selain itu, di proyek yang menelan anggaran hingga Rp 243 miliar itu juga sama sekali belum ada penerangan sehingga rawan keamanan di malam hari. (has)