radarkudus |
Kasubag Bagian Operasional Polres Kudus, AKP Subakri mengatakan penangkapan enam perempuan ini terjadi saat ada razia giat yang dilakukan oleh jajaran Polres Kudus bersama Satpol PP. Kegiatan giat ini menyasar hotel, salon, dan juga kos-kosan. ”Enam perempuan tadi kami tangkap di kos-kosan dekat Kantor Samsat,” katanya kepada Jawa Pos Radar Kudus kemarin.
Enam perempuan ini diantaranya warga asal Kudus, Jepara, dan Semarang. Mereka tertangkap razia karena diketahui ada beberapa minuman beralkohol di kamarnya. Usia perempuan-perempuan ini masih tergolong muda. Karena rata-rata kelahiran 1992 hingga 1999. ”Kelihatannya memang masih muda-muda,” terangnya.
Mereka tertangkap di dua kamar berbeda namun masih dalam satu kos-kosan. Empat perempuan ditangkap dalam satu kamar, dan dua yang lain ditangkap dari kamar yang berbeda. ”Tadi ditanya katanya bekerja sebagai Sales Promotions Girl (SPG),” ungkapnya.
Akhirnya perempuan-perempuan ini digelandang ke Kantor Polres untuk menjalani pemeriksaan. ”Ini kami periksa dulu. Kami juga lakukan tes urine, karena dicurigai memakai narkoba juga,” paparnya.
Lokasi penangkapan ke enam perempuan memang menjadi salah satu daftar lokasi incaran pihak kepolisian. Karena pada kegiatan giat ini tim polres dan satpol pp mendatangi tempat-tempat yang disinyalir mempunyai peluang untuk dilakukan kegiatan negatif. ”karena kita juga dapat informasi dari masyarakat. Mana tempat-tempat yang dicurigai” ungkapnya.
Ia menjelaskan pada kegiatan giat ini, tim telah dibagi menjadi tiga kelompok. Secara bersamaan ketiga tim ini mendatangi wilayah-wilayah yang sudah dibagi. Hal ini agar kegiatan bisa lebih efektif. ”Kali ini ada tiga tim. Ada yang ke wilayah Jati, Kota, dan Mejobo,” jelasnya.
Ditambahkan, Halil Kepala Satpol PP Kudus bahwa kegiatan giat semacam ini telah rutin dilakukan terutama saat bulan ramadhan. Pihak polres bekerjasama dengan satpol pp melakukanya baik siang maupun malam. ”Jadi tidak kenal waktu dan tidak dibisa ditentukan kapan dan dimana,” imbuhnya.
Ia juga mengatakan jika dengan adanya operasi giat ini kondisi di wilayah Kudus lebih aman, nyaman, dan tertib sehingga tidak mengganggu kegiatan ibadah masyarakat. ”Harapannya wilayah kudus bisa lebih aman. Dan kegiatan semacam ini akan rutin kami jalankan hingga lebaran nanti,” katanya. (rin)