![]() |
IMAM/EKSPRES |
Saat ini saja, longsor telah membuat dinding bagian kantor mengalami retak-retak. Bahkan, akibat longsor pada Sabtu (4/6) lalu, pagar sekolah amblas dibawa longsor dan bisa ambruk sewaktu-waktu. Belum lagi longsor juga mengancam empat ruang diantaranya merupakan kelas siswa dan satu ruang kantor sekolah. Termasuk bagian kamar mandi dan WC.
Kepala SD Negeri 1 Kalipuru Masdar SPd menjelaskan, longsor telah terjadi sejak tiga bulan lalu. Bermula pada bagian bawah kamar mandi dan WC. Kemudian terjadi longsor susulan pada bagian depan (pagar) sekolah pada Sabtu (4/6) lalu. Masdar mengungkapkan, bagian yang longsor kini mencapai panjang 10 meter dengan tinggi 3,5 meter. “Saat longsor pertama kita sudah melaporkan kepada UPT dan Dinas Dikpora Kebumen,” tuturnya saat ditemui Ekspres, Selasa (14/6/2016).
Curah hujan yang masih tinggi di Bulan Juni, dikhawatirkan akan berdampak pada longsor susulan. Mengingat bangunan sekolah yang berada di tanah tinggi yang tegak dan lurus. “Bagian belakang sekolah berbatasan langsung dengan jalan kecil, sementara posisi tanah benar-benar lurus,” paparnya.
Dari pantauan Ekspres, bangunan sekolah tersebut memang termasuk bangunan tua. Sekolah berada di atas tanah dengan ketinggian sekitar 3,5 meter. Kondisi tanah tegak lurus, dan merupakan tebing yang berpotensi besar untuk longsor. Pasalnya tanah dibiarkan terbuka, dan dibagian tepinya tidak disender sama sekali.
Padahal jarak antara dinding bagian belakang sekolah hanya sekitar tiga meter dari pinggir tanah yang longsor. Dari data yang ada, sekolah tersebut telah didirikan sejak tahun 1921. Saat ini, ada 209 anak yang bersekolah di SDN 1 Kalipuru.
Atas kejadian tersebut, Masdar mengaku telah melapor kepada Kecamatan, UPT, Dinas Dikpora dan Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen. “Kemarin sudah dilakukan pengukuran saat disurvai oleh Dikpora. Kami berharap tanah di sekeliling sekolah dapat segera disender,” ucapnya . (mam)