ISTIMEWA |
Saat ditemukan, tubuh korban tergantung di rumah toko (ruko) yang sekaligus menjadi tempat tinggalnya. Sontak kejadian itu membuat gempar warga sekitar. Mengingat ruko milik korban berada persis di pinggir Jalan Raya Kebumen-Buluspesantren.
Menurut penuturan suami korban, Muntasirin (37) kepada polisi, tak ada firasat sebelum kejadian. Sekitar pukul 03.30 WIB, korban bersama suami dan anaknya yang bernama Vira Ristiyani (10) bangun untuk melaksanaan sahur.
Setelah sahur, Muntasirin tidur kembali. Sekitar pukul 06.30 WIB, saat Vira Ristiyani mencari ibunya, namun tidak ditemukan. Karena tak kunjung ditemukan Vira pun akhirnya membangunkan Muntasirin. Bersama dengan anaknya, Muntasirin lantas mencari dan mendapati pintu gudang bensin miliknya tertutup, tapi gemboknya sudah dalam keadaan terbuka.
Muntasirin pun kemudian mencoba untuk membuka pintu, tapi pintu sulit dibuka dan seperti ada sesuatu yang mengganjal pintu. Lalu dia pun melihat ke arah ventilasi. Saat itulah, dia melihat seutas tali yang sudah terikat.
Muntasirin kemudian membuka pintu tersebut dan mendapati korban sudah tergantung. “Saksi 1 (Muntasirin) lantas berteriak minta tolong dan kemudian datanglah Rohmat Anwari (40) yang tidak lain adalah tetangga korban,” tutur Kapolres Kebumen AKBP Alpen SIK SH MH melalui Kasat Reskrim AKP Willy Budiyanto SH MH.
Hal senada juga disampaikan Kapolsek Buluspesantren AKP Surono. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim medis dari Puskesmas I Buluspesantren, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jenazah korban. Petugas hanya mendapati luka bekas ikatan di leher korban dan kemaluan korban mengeluarkan cairan yang mengindikasikan korban meninggal karena bunuh diri. “Berdasarkan keterangan dari suami korban, kemungkinan korban gantung diri karena faktor ekonomi,” tegasnya. (mam)