Upaya Ledakkan Batu tak Menemui Hasil
KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Tim gabungan tampaknya harus berpacu dengan waktu dalam upayanya melakukan pencarian korban longsor di Desa Sampang Kecamatan Sempor. Hingga pencarian hari keempat, Rabu (22/6), dari total 6 korban, masih ada tiga lagi yang belum ditemukan. Sementara, waktu pencarian akan memasuki hari terakhir, Jumat besok (24/6/2016).
Praktis, tim pencari hanya memiliki waktu dua hari lagi terhitung dari sekarang untuk mencari keberadaan San Rustin berikut keluarganya, Marsiyem (68) dan Sutinem (30) ).
Kasie Kedaruratan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen, Arif Rahmadi SSos mengakui, dari hari ke hari, proses pencarian makin sulit dilakukan. Bahkan, upaya terakhir yang dilakukan kemarin dengan meledakkan batu yang menghalangi proses pencarian juga tak menemui hasil. Peledakkan batu ini melibatkan TNI dan Polri. "Ada sembilan kali peledakkan yang dlakukan namun hasilnya masih nihil," ujar Arif, kemarin.
Upaya peledakkan batu berukuran besar diharapkan memudahkan pencarian terhadap 3 korban yang diperkirakan tertimbun di bawahnya. Namun, ledakan itu hanya membuat batu berukuran sebesar rumah itu mengalami retakan. Ditambah lokasi batu yang berupa lumpur membuat petugas belum juga mampu mencapai korban.
Menurutnya, pencarian akan kembali dilakukan hari ini, Kamis (23/6). Dan, sesuai hasil evaluasi dengan Dandim dan instansi terkait, pencarian akan berakhir pada esok Jumat. "Pencarian akan dihentikan pada Jumat. Terkecuali pada hari tersebut ada penemuan korban namun belum bisa dievakuasi seluruhnya maka waktu pencarian akan diperpanjang," imbuh Arif.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kebumen, Adi Pandoyo masih optimis pencarian korban bisa dituntaskan hari ini. "Setelah batu berhasil dipecahkan mudah-mudahan besok (hari ini,red) seluruh korban bisa ditemukan," ujar Adi Pandoyo, semalam.
Bilapun tidak, lanjutnya, masih terbuka kemungkinan waktu pencarian diperpanjang. "Bila dirasa perlu, masih bisa diperpanjang. Biar nanti pak Dandim (Dandim 0709 Kebumen LetKol (CZi) Priyo Sambodo) bersama tim yang menentukan (apakah diperpanjang atau tidak)," katanya.
Terkait nasib kerabat dan ahli waris korban longsor, Adi Pandoyo pihaknya masih menunggu hasil kajian Ahli Geologi Bandung. Nantinya, hasil rekomendasi itu akan menjadi dasar bagi Pemkab Kebumen untuk menentukan secara pasti tempat hunian baru bagi ahli waris korban longsor termasuk juga warga yang berada di kawasan potensi longsor. "Tapi lokasi relokasi tetap akan di Desa Sampang," imbuhnya.
Seperti diberitakan, sebanyak enam orang warga RT 04 RW 03 Desa Sampang Kecamatan Sempor dinyatakan hilang setelah longsor tebing menimpa rumah mereka pada Sabtu akhir pekan lalu. Dari keenam orang tersebut, tiga diantaranya sudah ditemukan. Mereka masing-masing, Poniyem (48), Satimun (45) dan istrinya Sarinem (30). Adapun tiga lainnya masih dalam pencarian yakni San Rustin berikut keluarganya, Marsiyem (68) dan Sutinem (30).(cah)
KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Tim gabungan tampaknya harus berpacu dengan waktu dalam upayanya melakukan pencarian korban longsor di Desa Sampang Kecamatan Sempor. Hingga pencarian hari keempat, Rabu (22/6), dari total 6 korban, masih ada tiga lagi yang belum ditemukan. Sementara, waktu pencarian akan memasuki hari terakhir, Jumat besok (24/6/2016).
Praktis, tim pencari hanya memiliki waktu dua hari lagi terhitung dari sekarang untuk mencari keberadaan San Rustin berikut keluarganya, Marsiyem (68) dan Sutinem (30) ).
Kasie Kedaruratan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen, Arif Rahmadi SSos mengakui, dari hari ke hari, proses pencarian makin sulit dilakukan. Bahkan, upaya terakhir yang dilakukan kemarin dengan meledakkan batu yang menghalangi proses pencarian juga tak menemui hasil. Peledakkan batu ini melibatkan TNI dan Polri. "Ada sembilan kali peledakkan yang dlakukan namun hasilnya masih nihil," ujar Arif, kemarin.
Upaya peledakkan batu berukuran besar diharapkan memudahkan pencarian terhadap 3 korban yang diperkirakan tertimbun di bawahnya. Namun, ledakan itu hanya membuat batu berukuran sebesar rumah itu mengalami retakan. Ditambah lokasi batu yang berupa lumpur membuat petugas belum juga mampu mencapai korban.
Menurutnya, pencarian akan kembali dilakukan hari ini, Kamis (23/6). Dan, sesuai hasil evaluasi dengan Dandim dan instansi terkait, pencarian akan berakhir pada esok Jumat. "Pencarian akan dihentikan pada Jumat. Terkecuali pada hari tersebut ada penemuan korban namun belum bisa dievakuasi seluruhnya maka waktu pencarian akan diperpanjang," imbuh Arif.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kebumen, Adi Pandoyo masih optimis pencarian korban bisa dituntaskan hari ini. "Setelah batu berhasil dipecahkan mudah-mudahan besok (hari ini,red) seluruh korban bisa ditemukan," ujar Adi Pandoyo, semalam.
Bilapun tidak, lanjutnya, masih terbuka kemungkinan waktu pencarian diperpanjang. "Bila dirasa perlu, masih bisa diperpanjang. Biar nanti pak Dandim (Dandim 0709 Kebumen LetKol (CZi) Priyo Sambodo) bersama tim yang menentukan (apakah diperpanjang atau tidak)," katanya.
Terkait nasib kerabat dan ahli waris korban longsor, Adi Pandoyo pihaknya masih menunggu hasil kajian Ahli Geologi Bandung. Nantinya, hasil rekomendasi itu akan menjadi dasar bagi Pemkab Kebumen untuk menentukan secara pasti tempat hunian baru bagi ahli waris korban longsor termasuk juga warga yang berada di kawasan potensi longsor. "Tapi lokasi relokasi tetap akan di Desa Sampang," imbuhnya.
Seperti diberitakan, sebanyak enam orang warga RT 04 RW 03 Desa Sampang Kecamatan Sempor dinyatakan hilang setelah longsor tebing menimpa rumah mereka pada Sabtu akhir pekan lalu. Dari keenam orang tersebut, tiga diantaranya sudah ditemukan. Mereka masing-masing, Poniyem (48), Satimun (45) dan istrinya Sarinem (30). Adapun tiga lainnya masih dalam pencarian yakni San Rustin berikut keluarganya, Marsiyem (68) dan Sutinem (30).(cah)