IMAM/EKSPRES |
Informasi yang berhasil dihimpun Ekspres di lokasi kejadian menyebutkan, tumbangnya pohon tersebut terjadi sekitar pukul 21.30 WIB. Sebelumnya kondisi pohon memang sudah miring ke arah timur. Meski sudah beberapa kali diusulkan untuk ditebang, namun usulan tersebut tidak diindahkan. Akhirnya pohon tumbang dengan sendirinya dan mengakibatkan berbagai kerugian akibat kerusakan.
Hingga Minggu (12/6/2016) dahan dan ranting pohon telah dibersihkan. Namun bagian batang pohon masih melintang diatas saluran irigasi. Salah satu pekerja Srikundari, Habib (40) mengatakan di sebelah selatan pohon yang tumbang itu, juga masih terdapat pohon dengan ukuran yang sama.
Jika tidak segera diterbang, dikhawatirkan kejadian serupa bakal terulang kembali. “Itu di sebelah selatan masih ada pohon yang sama, meskipun terlihat kokoh namun tetap mengkhawatirkan,” tuturnya, sembari menunjukan pohon mahoni yang masih berdiri tegak yang juga condong ke arah timur.
Dijelaskannya, pemilik rumah, mengaku merasa dirugikan dengan kejadian tersebut. Apalagi, papan nama yang berdiri di dekat pagar ikut menjadi korban. rikundari yang sehari-hari bekerja sebagai dokter itu meminta ganti rugi kepada pihak terkait. Sebab sebelumnya pihaknya telah mengusulkan agar pohon itu ditebang. “Beruntungnya saat itu tidak terdapat orang ataupun kendaraan yang sedang diparkir di halaman, sehingga kerusakan yang diderita tidak begitu banyak,” terangnya.
Selain merusak pagar, robohnya pohon juga telah menyebabkan instalasi pipa milik PDAM rusak. Akibatnya, selain airnya terbuang percuma, semantara ini rumah praktek dr Hj Srikundari juga tidak bisa mengakses air PDAM.
Rekahan tanah akibat tumbangnya pohon, telah membuat sambungan pipa PDAM lepas. “Sebetulnya sebelumnya, sambungan pipa juga sudah bocor, kita sudah melaporkan kajadian itu sekitar sebulan yang lalu. Namun kerusakan itu tak kunjung ditangani. Saat ini sambungan pipa justru lepas,” papar Habib, sembari menunjukan pipa yang bocor, berada tepat di sebelah jembatan. (mam)