IMAM/EKSPRES |
Para pedagang itu sudah mulai terlihat puasa pertama, Senin (6/6/2016) lalu. Setiap sore, mereka dibanjiri warga masyarakat yang hendak membeli makanan persiapan buka puasa. Aneka kuliner menu buka puasa itupun tinggal mereka pilih, mengingat para pedagang menyajikan dagangannya lengkap. Dari kolak, es buah, hingga nasi sayur dan lauk pauk pun tersaji.
Tri Setiani (27) salah satu pembeli mengatakan, keberadaan para pedagang makanan sangat membantu mereka yang tidak sempat memasak untuk persiapan buka puasa. Lebih-lebih, bagi yang kaum perempuan yang tak pintar memasak.
"Bayangkan untuk membuat kolak saja diperlukan gula, santan, bahan dan gas untuk memasak,selain itu waktu yang dibutuhkan juga relatif lama. Ini berbeda dengan membeli yang hanya dengan uang Rp 10 ribu sudah mendapatkan dua bungkus saji," kata Tri Setiani, Kamis (9/6/2016).
Hal senada juga disampaikan oleh Winarti (29) pembeli lainnya. Menurutnya saat yang paling menyenangkan di bulan puasa adalah ketika masa menunggu berbuka. Sambil menunggu berbuka puasa, umumnya masyarakat akan berjalan-jalan atau ngabuburit. “Pada waktu ngabuburit inilah, kita membeli makanan untuk berbuka puasa,” jelasnya.
Di sisi lain, keberadaan para pedagang musiman yang berada di Jalan Pemuda Kebumen dikhawatirkan akan mengganggu para pengguna jalan. Mengingat, sebagian besar para pedagang itu menggelar dagangan di atas trotoar.
Namun demikian, Satpol PP Kebumen sejauh ini masih bisa menoleransi para pedagang musiman itu. Pasalnya para pedagang itu hanya berjualan pada saat bulan puasa saja. Itupun dilakukan pada waktu sore hari menjelang buka puasa. “Kita memaklumi dan memberikan toleransi selama bulan puasa, sepanjang itu juga tidak menggangu para pengguna jalan,” kata Kabid Penegakan Perda dan Peraturan Kepala Daerah Sugito Edi Prayitno SIP.
Menurutnya, kebijakan pedagang dinilai penting, mengingat saat memang sedang masa puasa. Dalam bulan penuh berkah ini, Satpol PP melakukan penertiban terkait warung makan yang buka di siang hari dan penutupan tempat-tempat hiburan. “Kalau sekedar dagang makanan ringan di tepi Jalan Pemuda, selama Bulan Puasa, ya tidak apa-apa” ucapnya.(mam)