KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Setelah menjadi polemik, Bupati HM Yahya Fuad akhirnya angkat bicara terkait pengangkatan Mantan Sekda Suroso, menjadi orang kepercayaan bupati. Yahya Fuad mengaku butuh mantan tim suksesnya itu untuk membantu berjalannya pemerintahan di Kabupaten Kebumen.
Menurut Yahya Fuad, Suroso sangat dibutuhkan untuk membantu bupati dalam menjalankan tugasnya karena memiliki pengalaman sebagai Sekretaris Daerah selama sepuluh tahun. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gombong itu, juga membantah pengangkatan Suroso sebagai tenaga ahli karena sebagai balas budi. Yang telah berhasil mengantarkan dirinya menjadi orang nomor satu di Kabupaten Kebumen. "Ini tidak ada kaitannya dengan tim sukses. Tim sukses saya ada ratusan jumlahnya, ini murni karena profesional," tegas Yahya Fuad, kepada Kebumen Ekspres, di Pendopo Bupati, kemarin (13/6/2016).
Ia juga membantah keberadaan Suroso yang berkantor di Rumah Dinas Bupati ibarat "matahari kembar", yang memangkas kewenangan Adi Pandoyo, sebagai sekretaris daerah. "Karena bukan saya yang mengatakan matahari kembar, biar pak Sekda (Adi Pandoyo) yang menjawab itu," kata dia.
Yahya Fuad meminta keberadaan Suroso agar tidak dipermasalahkan. Pasalnya, tidak ada yang dilanggar dalam pengangkat tersebut. Bukan hanya dirinya yang mengangkat tenaga ahli, tetapi di bupati maupun walikota lain juga banyak yang melakukan hal yang sama. "Seperti di Surabaya ada delapan tenaga ahli, di Jogja ada, di Purworejo juga pakai," ucapnya.
Saat ditanya posisi Suroso, Yahya Fuad menjawab bukan sebagai tenaga ahli tetapi sebagai sekretaris ahli. Bupati mengakui saat ini ada peraturan bupati yang diterbitkan dalam pengangkatan Suroso. Tetapi dalam waktu dekat akan segera diterbitkan. "Justru itu saya tidak menggunakan dana APBD. Ini karena beliau memiliki kompetensi. Karena saya bukan orang pemerintahan jadi butuh orang sudah berpengalaman. Duit-duitku kok sampeyan sing ribut," selorohnya dengan candaan khasnya.
Sebelumnya, keberadaan mantan Sekda Suroso, tidak dipersoalkan oleh Sekda Adi Pandoyo. Adi Pandoyo mengaku tidak merasa tugas dan wewenangnya dipangkas dengan adanya Suroso. Adi Pandoyo, juga membantah adanya "matahari kembar" seperti yang ditudingkan oleh sejumlah pihak. "Selama ini berjalan seperti biasa. Tidak ada itu yang namanya matahari kembar," kata Adi Pandoyo.(ori)
Menurut Yahya Fuad, Suroso sangat dibutuhkan untuk membantu bupati dalam menjalankan tugasnya karena memiliki pengalaman sebagai Sekretaris Daerah selama sepuluh tahun. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gombong itu, juga membantah pengangkatan Suroso sebagai tenaga ahli karena sebagai balas budi. Yang telah berhasil mengantarkan dirinya menjadi orang nomor satu di Kabupaten Kebumen. "Ini tidak ada kaitannya dengan tim sukses. Tim sukses saya ada ratusan jumlahnya, ini murni karena profesional," tegas Yahya Fuad, kepada Kebumen Ekspres, di Pendopo Bupati, kemarin (13/6/2016).
Ia juga membantah keberadaan Suroso yang berkantor di Rumah Dinas Bupati ibarat "matahari kembar", yang memangkas kewenangan Adi Pandoyo, sebagai sekretaris daerah. "Karena bukan saya yang mengatakan matahari kembar, biar pak Sekda (Adi Pandoyo) yang menjawab itu," kata dia.
Yahya Fuad meminta keberadaan Suroso agar tidak dipermasalahkan. Pasalnya, tidak ada yang dilanggar dalam pengangkat tersebut. Bukan hanya dirinya yang mengangkat tenaga ahli, tetapi di bupati maupun walikota lain juga banyak yang melakukan hal yang sama. "Seperti di Surabaya ada delapan tenaga ahli, di Jogja ada, di Purworejo juga pakai," ucapnya.
Saat ditanya posisi Suroso, Yahya Fuad menjawab bukan sebagai tenaga ahli tetapi sebagai sekretaris ahli. Bupati mengakui saat ini ada peraturan bupati yang diterbitkan dalam pengangkatan Suroso. Tetapi dalam waktu dekat akan segera diterbitkan. "Justru itu saya tidak menggunakan dana APBD. Ini karena beliau memiliki kompetensi. Karena saya bukan orang pemerintahan jadi butuh orang sudah berpengalaman. Duit-duitku kok sampeyan sing ribut," selorohnya dengan candaan khasnya.
Sebelumnya, keberadaan mantan Sekda Suroso, tidak dipersoalkan oleh Sekda Adi Pandoyo. Adi Pandoyo mengaku tidak merasa tugas dan wewenangnya dipangkas dengan adanya Suroso. Adi Pandoyo, juga membantah adanya "matahari kembar" seperti yang ditudingkan oleh sejumlah pihak. "Selama ini berjalan seperti biasa. Tidak ada itu yang namanya matahari kembar," kata Adi Pandoyo.(ori)