• Berita Terkini

    Selasa, 07 Juni 2016

    Yophi Prabowo Jabat Ketua PTMSI Purworejo

    andi/ekspres
    PURWOREJO- Yophi Prabowo AMd dipercaya sebagai ketua Pengurus Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Purworejo periode 2016-2020. Acara pelantikan dilakukan di Pendopo Kabupaten Purworejo, dihadiri langung oleh Bupati Purworejo Agus Bartin SE MM.

    Dalam kesempatan itu, Yophi Prabowo mengatakan prestasi petenis meja Purworejo sudah cukup baik. Dalam event Pekan Olahraga Pelajar Daerah tingkat Jawa Tengah, belum lama ini, Purworejo mampu menggondol medali emas putra untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

    "Belum lagi masih ada satu atlet putri yang berhasil mendapat medali perak dalam penyelenggaraan O2SN (Olimpiade Olahraga Seni Nasional) tingkat Jawa Tengah. Ini harus kita apresiasi," kata Yophi.

    Untuk meningkatkan dan menelurkan petenis meja handal dari Purworejo, Yophi mengaku siap menggelar kompetisi tingkat kabupaten secara rutin. "Memang lomba-lomba di tingkat Kabupaten harus lebih diperbanyak untuk menambah jam terbang para atlet. Kita berharap kedepan akan muncul petenis meja tingkat nasional dari Purworejo," kata Yophi yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Purworejo ini.

    Sementara itu, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Purworejo Joko Manto Isparwoto mengatakan, bakat-bakat atlet berbagai cabang olahraga (cabor) di Purworejo kerapkali menjadi bagian dari wilayah lain dalam penyelenggaraan pesta olahraga daerah (Popda). Keterbatasan anggaran yang berujung pada ketidakmampuan memberikan tali asih menjadi kendala utama dan harus diperhatikan pemerintah daerah.

    "Kita memiliki 26 cabor dan mendapat anggaran dari Pemkab sebesar Rp 900 juta untuk tahun 2016. Tapi yang Rp 200 juta untuk pembinaan olahraga dan tersisa Rp 700 juta yang dibagi ke 26 cabor. Besaran setiap cabor berbeda-beda," ujar Joko Manto.

    Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, anggaran sebesar itu sudah lebih besar dibandingkan awal kepengurusannya di tahun 2014 dimana anggaran dalam satu tahun hanya Rp 400 juta.

    "Setiap tahun ada pertambahan anggaran hingga saat ini. Tapi memang masih kurang ideal karena anggaran sebesar itu menjadi yang paling sedikit dibandingkan wilayah lain di Jawa tengah," tambahnya.

    Untuk dikatakan ideal, lanjut Joko, setiap tahun dibutuhkan anggaran senilai Rp 2 miliar. Dimana bisa memberikan tali asih yang memadai bagi atlet, sehingga para atlet tidak mudah dibujuk untuk memperkuat wilayah yang lain dalam event lomba resmi.

    "Tapi kita sudah bersyukur dengan anggaran yang ada saat ini. Setidaknya kita bisa tetap berprestasi, dalam penyelenggaraan Dulongmas, beberapa waktu lalu di Magelang. Kita tetap bisa membawa pulang medali walaupun cabor yang kita memiliki atlet nasional tidak ditampilkan," katanya.

    Menanggapi hal itu, Bupati Purworejo Agus Bastian mengaku akan selalu memperhatikan atlet dan mendorong mereka bisa berkiprah dalam level nasional dan internasional. Kebutuhan dana yang melekat pada pembinaan olahraga diakuinya menjadi sesuatu yang tidak gampang.

    "Soal masih minimnya dana pembinaan akan kita perhatikan dan akan diusahakan untuk ditingkatkan. Untuk itu, saya minta kerjasama yang baik dari semua pihak untuk bisa menghasilkan atlet-atlet terbaik dari Purworejo," kata Agus Bastian. (ndi)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top