KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Sebanyak 26 penyandang disabilitas di Kabupaten Kebumen memperoleh pelatihan ketrampilan menjahit guna meningkatkan pendapatan ekonomi. Pelatihan tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Yazid Mahfudz, di Gedung PKK Kebumen, Rabu (27/7).
Turut mendampingi Wabup, Zuhroh Yazid Mahfudz, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigtasi dan Sosial Kabupaten Kebumen Dwi Suliyanto. Tampak juga para petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dari tiap kecamatan.
Tak hanya dilatih, para peserta juga mendapatkan bantuan satu unit mesin jahit yang akan mereka gunakan untuk membuka usaha. "Kami berharap mereka bisa membuka usaha baru di masyarakat dan tidak bergantung kepada saudara maupun orang lain," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Kabupaten Kebumen, Dwi Suliyanto, disela-sela acara pembukaan.
Menurut Dwi Suliyanto, Para peserta mengikuti pelatihan ketrampilan menjahit di Gedung PKK Kebumen itu selama dua hari. Yakni mulai Rabu-Kamis (27-28/7). Tujuan pelatihan ini, kata dia, diharapkan penyandang disabilitas dapat memiliki kecakapan hidup sehingga berdampak terhadap kesejahteraan kehidupan mereka.
"Kami berharap pelatihan ketrampilan menjahit bagi penyandang disabilitas agar mereka bisa hidup mandiri," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya menyelenggarakan pelatihan menjahit tahun ini relatif terbatas hanya 26 orang. Mereka berasal dari 14 kecamatan, masing-masing kecamatan mengirimkan dua sampai tiga perwakilan.
Mereka akan dibimbing oleh instruktur dari SLB Putra Pertiwi Tamanwinangun. Peserta pelatihan juga mendapatkan bantuan masing-masing 1 unit mesin jahit. Usai pelatihan tersebut, direncanakan akan diberikan pelatihan lanjutan di Balai Latihan Kerja (BLK) Kebumen, selama 20 hari.
Wakil Bupati Yazid Mahfudz dalam sambutannya berharap melalui pelatihan ini bisa meningkatkan kemampuan dan ketrampilan para penyandang disabilitas. Sekaligus juga sebagai pemacu semangat serta menumbuhkan keyakinan cacat yang disandangnya bukanlah penghalang untuk maju.
Melalui pelatihan, peserta juga akan memiliki bekal kemampuan dan ketrampilan, khususnya penguasaan untuk menjahit. "Sehingga akan semakin memperbesar peluang untuk bisa bekerja atau bahkan menciptakan lapangan kerja," kata Yazid Mahfudz, dalam sambutannya.
Kepada para peserta pelatihan, Wabup juga berpesan agar selalu mengembangkan ketrampilan yang diperoleh dari pelatihan, sekaligus dipraktekkan, sehingga berguna bagi diri sendiri maupun orang lain. "Jangan pernah menyerah dan mudah putus asa, karena sesungguhnya penyandang cacat tubuh atau tuna daksa juga memiliki potensi apabila diasah dengan baik," tandasnya.(ori)
Di akhir sambutannya Wakil Bupati juga menghimbau kepada penerima bantuan agar menggunakan bantuan mesin jahit dengan penuh amanah. Digunakan dan dirawat dengan baik, sehingga dapat memperpanjang usia ekonomis. Dengan adanya bantuan mesin jahit ini semoga dapat meningkatkan kreatifitas serta memotivasi para peserta pelatihan untuk terus mewujudkan masa depan yang lebih cerah.-nn
Turut mendampingi Wabup, Zuhroh Yazid Mahfudz, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigtasi dan Sosial Kabupaten Kebumen Dwi Suliyanto. Tampak juga para petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dari tiap kecamatan.
Tak hanya dilatih, para peserta juga mendapatkan bantuan satu unit mesin jahit yang akan mereka gunakan untuk membuka usaha. "Kami berharap mereka bisa membuka usaha baru di masyarakat dan tidak bergantung kepada saudara maupun orang lain," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Kabupaten Kebumen, Dwi Suliyanto, disela-sela acara pembukaan.
Menurut Dwi Suliyanto, Para peserta mengikuti pelatihan ketrampilan menjahit di Gedung PKK Kebumen itu selama dua hari. Yakni mulai Rabu-Kamis (27-28/7). Tujuan pelatihan ini, kata dia, diharapkan penyandang disabilitas dapat memiliki kecakapan hidup sehingga berdampak terhadap kesejahteraan kehidupan mereka.
"Kami berharap pelatihan ketrampilan menjahit bagi penyandang disabilitas agar mereka bisa hidup mandiri," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya menyelenggarakan pelatihan menjahit tahun ini relatif terbatas hanya 26 orang. Mereka berasal dari 14 kecamatan, masing-masing kecamatan mengirimkan dua sampai tiga perwakilan.
Mereka akan dibimbing oleh instruktur dari SLB Putra Pertiwi Tamanwinangun. Peserta pelatihan juga mendapatkan bantuan masing-masing 1 unit mesin jahit. Usai pelatihan tersebut, direncanakan akan diberikan pelatihan lanjutan di Balai Latihan Kerja (BLK) Kebumen, selama 20 hari.
Wakil Bupati Yazid Mahfudz dalam sambutannya berharap melalui pelatihan ini bisa meningkatkan kemampuan dan ketrampilan para penyandang disabilitas. Sekaligus juga sebagai pemacu semangat serta menumbuhkan keyakinan cacat yang disandangnya bukanlah penghalang untuk maju.
Melalui pelatihan, peserta juga akan memiliki bekal kemampuan dan ketrampilan, khususnya penguasaan untuk menjahit. "Sehingga akan semakin memperbesar peluang untuk bisa bekerja atau bahkan menciptakan lapangan kerja," kata Yazid Mahfudz, dalam sambutannya.
Kepada para peserta pelatihan, Wabup juga berpesan agar selalu mengembangkan ketrampilan yang diperoleh dari pelatihan, sekaligus dipraktekkan, sehingga berguna bagi diri sendiri maupun orang lain. "Jangan pernah menyerah dan mudah putus asa, karena sesungguhnya penyandang cacat tubuh atau tuna daksa juga memiliki potensi apabila diasah dengan baik," tandasnya.(ori)
Di akhir sambutannya Wakil Bupati juga menghimbau kepada penerima bantuan agar menggunakan bantuan mesin jahit dengan penuh amanah. Digunakan dan dirawat dengan baik, sehingga dapat memperpanjang usia ekonomis. Dengan adanya bantuan mesin jahit ini semoga dapat meningkatkan kreatifitas serta memotivasi para peserta pelatihan untuk terus mewujudkan masa depan yang lebih cerah.-nn