KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Pemkab Kebumen dan Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Wilayah Kedu, telah berupaya untuk menambah pasokan elpiji subsidi selama Lebaran. Penambahan pasokan sebesar 24 persen dari alokasi normal, diharapkan bisa mencukupi peningkatan kebutuhan elpiji subsidi selama Lebaran. Harga eceran tertinggi di tingkat pengecer masih tetap Rp 18.000 per tabung 3 kg. Jumlah pengecer di Kebumen diperkirakan lebih dari 18.000 orang.
Hal itu dikatakan Ketua Hiswana Migas Kedu Sutarto Merti Utomo, pada evaluasi dan koordinasi puasa Lebaran dan buka bersama agen elpiji dan wartawan di Ruang Pedalen Hotel Candisari Karanganyar, baru-baru ini.
Hiswana Migas Kedu meminta kepada masyarakat untuk melaporkan ke Hiswana Migas jika terjadi kelangkaan elpiji di daerahnya. "Hiswana Migas akan mengoperasikan 52 agen dan pangkalan tersebar di 26 kecamatan. Pos ini untuk menampung laporan dan mencukupi kebutuhan elpiji subsidi," kata pria yang karib disapa Atok, didampingi Koordinator Agen elpiji Kebumen Bagus Subohartono.
Menurut Sutarto Merti Utomo, dengan adanya penambahn pasokan sampai 24 persen dibanding alokasi normal, kepada konsumen pengguna elpiji bersubsidi agar tidak panik. Konsumen agar membeli elpiji dengan jumlah sesuai kebutuhan, tidak menumpuk elpiji, karena khawatir akan terjadi kelangkaan. "Dengan tambahan alokasi 24 persen, kebutuhan Lebaran bisa cukup, tidak ada kelangkaan," tegas Atok.
Bagus Subohartono menambahkan, alokasi normal elpiji subsidi pada Juni 2016, mencapai 648.544 tabung. Pada tahap pertama ada tambahan 13,5 persen, sehingga pasokan bertambah 87.553 tabung, masih ada tambahan alokasi 51.040 tabung. Diperkirakan alokasi atau pasokan elpiji subsidi pada Juni 2016 menjadi 787.137 tabung.
Pada Juli 2016, Pemkab Kebumen dan Hiswana Migas Kedu kembali meminta tambahan alokasi untuk wilayah Kabupaten Kebumen. Tambahan alokasi yang sudah dipastikan mencapai 94.038 tabung, sehingga kepastian alokasi pada Juli 2016, mencapai 742.582 tabung.
Untuk mencukupi kebutuhan selama Lebaran yang dipastikan meningkat, ada permohonan tambahan alokasi, 64.854 tabung. Sehingga rencana alokasi elpiji subsidi untuk Kebumen pada Juli mencapai 807.436 tabung. "Ada kenaikan alokasi per hari pada bulan Juni dan Juli, Juni 30.275 tabung per hari, Juli naik menjadi 32.297 tabung per hari," imbuhnya.
Di tempat yang sama, Kabag Perekonomian Setda Kebumen, Wahyu Siswanti meminta pangkalan dijadikan sebagai titik akhir penjualan elpiji selama Lebaran. Jika penjualan ada yang sampai tingkat pengecer, diharapkan hanya untuk wilayah-wilayah tertentu saja yang sulit terjangkau. "Itu pun harus sesuai harga eceran tertinggi (HET),” terang Wahyu.
Meski demikian, untuk biaya tambahan transportasi berkisar Rp 1 ribu masih ditoleransi. Namun apabila harga elpiji 3 kg di tingkat pengecer sampai Rp 25 ribu per tabung maka pihaknya meminta masyarakat segera melaporkan kepada pihak terkait.
Selanjutnya Wahyu akan meminta pangkalan bersangkutan agar menjual sesuai HET yang ditetapkan. Untuk HET di tingkat pengecer Rp 18.000 sesuai peraturan bupati (Perbup). Sedangkan HET di tingkat pangkalan Rp 15.500 sesuai peraturan gubernur (Pergub).
Wahyu juga meminta 811 pangkalan elpiji di Kebumen bisa melayani masyarakat selama merayakan Idul Fitri. Begitu pula 11 agen elpiji serta empat SPBE. “Minimal ada yang jaga di pangkalan-pangkalan saat H-7 Lebaran sampai H+7 Lebaran,” tegasnya.(ori)
Hal itu dikatakan Ketua Hiswana Migas Kedu Sutarto Merti Utomo, pada evaluasi dan koordinasi puasa Lebaran dan buka bersama agen elpiji dan wartawan di Ruang Pedalen Hotel Candisari Karanganyar, baru-baru ini.
Hiswana Migas Kedu meminta kepada masyarakat untuk melaporkan ke Hiswana Migas jika terjadi kelangkaan elpiji di daerahnya. "Hiswana Migas akan mengoperasikan 52 agen dan pangkalan tersebar di 26 kecamatan. Pos ini untuk menampung laporan dan mencukupi kebutuhan elpiji subsidi," kata pria yang karib disapa Atok, didampingi Koordinator Agen elpiji Kebumen Bagus Subohartono.
Menurut Sutarto Merti Utomo, dengan adanya penambahn pasokan sampai 24 persen dibanding alokasi normal, kepada konsumen pengguna elpiji bersubsidi agar tidak panik. Konsumen agar membeli elpiji dengan jumlah sesuai kebutuhan, tidak menumpuk elpiji, karena khawatir akan terjadi kelangkaan. "Dengan tambahan alokasi 24 persen, kebutuhan Lebaran bisa cukup, tidak ada kelangkaan," tegas Atok.
Bagus Subohartono menambahkan, alokasi normal elpiji subsidi pada Juni 2016, mencapai 648.544 tabung. Pada tahap pertama ada tambahan 13,5 persen, sehingga pasokan bertambah 87.553 tabung, masih ada tambahan alokasi 51.040 tabung. Diperkirakan alokasi atau pasokan elpiji subsidi pada Juni 2016 menjadi 787.137 tabung.
Pada Juli 2016, Pemkab Kebumen dan Hiswana Migas Kedu kembali meminta tambahan alokasi untuk wilayah Kabupaten Kebumen. Tambahan alokasi yang sudah dipastikan mencapai 94.038 tabung, sehingga kepastian alokasi pada Juli 2016, mencapai 742.582 tabung.
Untuk mencukupi kebutuhan selama Lebaran yang dipastikan meningkat, ada permohonan tambahan alokasi, 64.854 tabung. Sehingga rencana alokasi elpiji subsidi untuk Kebumen pada Juli mencapai 807.436 tabung. "Ada kenaikan alokasi per hari pada bulan Juni dan Juli, Juni 30.275 tabung per hari, Juli naik menjadi 32.297 tabung per hari," imbuhnya.
Di tempat yang sama, Kabag Perekonomian Setda Kebumen, Wahyu Siswanti meminta pangkalan dijadikan sebagai titik akhir penjualan elpiji selama Lebaran. Jika penjualan ada yang sampai tingkat pengecer, diharapkan hanya untuk wilayah-wilayah tertentu saja yang sulit terjangkau. "Itu pun harus sesuai harga eceran tertinggi (HET),” terang Wahyu.
Meski demikian, untuk biaya tambahan transportasi berkisar Rp 1 ribu masih ditoleransi. Namun apabila harga elpiji 3 kg di tingkat pengecer sampai Rp 25 ribu per tabung maka pihaknya meminta masyarakat segera melaporkan kepada pihak terkait.
Selanjutnya Wahyu akan meminta pangkalan bersangkutan agar menjual sesuai HET yang ditetapkan. Untuk HET di tingkat pengecer Rp 18.000 sesuai peraturan bupati (Perbup). Sedangkan HET di tingkat pangkalan Rp 15.500 sesuai peraturan gubernur (Pergub).
Wahyu juga meminta 811 pangkalan elpiji di Kebumen bisa melayani masyarakat selama merayakan Idul Fitri. Begitu pula 11 agen elpiji serta empat SPBE. “Minimal ada yang jaga di pangkalan-pangkalan saat H-7 Lebaran sampai H+7 Lebaran,” tegasnya.(ori)