KARANGANYAR – Maksud hati ingin menikmati keindahan dan sejuknya hawa di kawasan objek wisata candi Cetho, minibus Daihatsu Ayla yang ditumpangi satu keluarga asal Kabupaten Sukoharjo malah masuk jurang sedalam 25 meter, Selasa (12/7/2016). Akibatnya, dua penumpang minibus tewas, dan dua lainnya kritis.
Kecelakaan tunggal tersebut terjadi di Dukuh Pecel Pedes RT 3 RW 3 Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar sekitar pukul 13.30.
Saksi mata, Narno, 45, menuturkan, sebelum terjun ke jurang, minibus nomor polisi AD 9198 AL yang disopiri Joko Wardoyo, 34, berpapasan dengan mobil dan sepeda motor lainnya di jalan menikung dan menanjak.
”Di depan mobil ada sepeda motor dan mobil lainnya. Tiba-tiba mobilnya (minibus, Red) mundur dan masuk jurang,” kata Narno di lokasi kejadian.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, sopir minibus sempat menarik handbrake untuk menghentikan laju kendaraan dan berusaha menepi. Namun karena posisi mobil di tanjakan, mobil mundur tak terkendali.
”Mundur sejauh 30 meter lalu masuk ke jurang di sebelah kanan mobil. Kedalaman jurang sekitar 25 meter,” kata Kasat Lantas Polres Karanganyar AKP Suryo Wibowo di lokasi kejadian.
Akibatnya satu penumpang minibus atas nama Feranita Decca Williawaty, 32, warga Mantingan, RT 1 RW 6 Kelurahan Dukuh, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo meninggal di lokasi kejadian. Satu penumpang lain bernama Silvia, 25, meninggal di Puskesmas Ngargoyoso.
Sedangkan si sopir Joko Wardoyo, 34, warga Dusun Kedung Gudel RT 3 RW 1 Desa Kenep, Kecamatan /Kabupaten Sukoharjo, dan satu penumpang bernama Rajendra, 5, kritis.
”Ke empatnya masih satu keluarga. Korban meninggal dibawa ke rumah RSUD Karanganyar. Sementara dua korban kritis dibawa ke RSUD Moewardi, Solo,” imbuh Kasat Lantas.
Kanit Lakalantas Ipda Maryadi menambahkan, kondisi mobil layak jalan, rem pun berfungsi dengan baik. ”Dugaan sementara korban kurang menguasai medan,” terangnya.
Pantauan Jawa Pos Radar Karanganyar, di sekitar lokasi kejadian tidak terpasang pagar pembatas. Sehingga jika terjadi kecelakaan, mobil langsung terperosok ke jurang. Selain itu, jalur menuju candi Cetho itu cukup sempit. Lebarnya hanya sekitar 4,1 meter. Sementara itu, hingga sore kemarin masih dilakukan proses evakuasi minibus yang terperosok hingga ke sungai dasar jurang. (adi/wa)
Kecelakaan tunggal tersebut terjadi di Dukuh Pecel Pedes RT 3 RW 3 Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar sekitar pukul 13.30.
Saksi mata, Narno, 45, menuturkan, sebelum terjun ke jurang, minibus nomor polisi AD 9198 AL yang disopiri Joko Wardoyo, 34, berpapasan dengan mobil dan sepeda motor lainnya di jalan menikung dan menanjak.
”Di depan mobil ada sepeda motor dan mobil lainnya. Tiba-tiba mobilnya (minibus, Red) mundur dan masuk jurang,” kata Narno di lokasi kejadian.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, sopir minibus sempat menarik handbrake untuk menghentikan laju kendaraan dan berusaha menepi. Namun karena posisi mobil di tanjakan, mobil mundur tak terkendali.
”Mundur sejauh 30 meter lalu masuk ke jurang di sebelah kanan mobil. Kedalaman jurang sekitar 25 meter,” kata Kasat Lantas Polres Karanganyar AKP Suryo Wibowo di lokasi kejadian.
Akibatnya satu penumpang minibus atas nama Feranita Decca Williawaty, 32, warga Mantingan, RT 1 RW 6 Kelurahan Dukuh, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo meninggal di lokasi kejadian. Satu penumpang lain bernama Silvia, 25, meninggal di Puskesmas Ngargoyoso.
Sedangkan si sopir Joko Wardoyo, 34, warga Dusun Kedung Gudel RT 3 RW 1 Desa Kenep, Kecamatan /Kabupaten Sukoharjo, dan satu penumpang bernama Rajendra, 5, kritis.
”Ke empatnya masih satu keluarga. Korban meninggal dibawa ke rumah RSUD Karanganyar. Sementara dua korban kritis dibawa ke RSUD Moewardi, Solo,” imbuh Kasat Lantas.
Kanit Lakalantas Ipda Maryadi menambahkan, kondisi mobil layak jalan, rem pun berfungsi dengan baik. ”Dugaan sementara korban kurang menguasai medan,” terangnya.
Pantauan Jawa Pos Radar Karanganyar, di sekitar lokasi kejadian tidak terpasang pagar pembatas. Sehingga jika terjadi kecelakaan, mobil langsung terperosok ke jurang. Selain itu, jalur menuju candi Cetho itu cukup sempit. Lebarnya hanya sekitar 4,1 meter. Sementara itu, hingga sore kemarin masih dilakukan proses evakuasi minibus yang terperosok hingga ke sungai dasar jurang. (adi/wa)