saefur rohman |
Dalam parade yang dimulai sekitar pukul 20.00 WIB itu, peserta menempuh rute dari Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Kebumen, mengitari alun-alun Kebumen termasuk pendopo bupati sebelum kembali ke garis start. Para peserta menampilkan busana daerah yang telah dimodifikasi dengan batik Kebumen. Selain itu, aneka musik serta dian (damar) kurung atau lampion turut menyemarakkan malam Minggu di alun-alun Kebumen itu.
Tak pelak, karnaval menarik perhatian masyarakat yang beramai-ramai mengabadikan momen apik tersebut. Bahkan tak sedikit dari mereka yang menyempatkan foto bersama para peserta karnaval.
Azis (21), salah satu warga mengaku mengapresiasi kegiatan itu. Selain menghibur, ditampilkannya ragam budaya Kebumen pun menjadi harapan tersendiri. "Festival ini cukup menghibur. Apalagi yang ditampilkan budaya dan kerajinan asli Kebumen. Semoga kebumen lebih maju di masa mendatang," katanya.
Kepala Bidang Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kebumen, Sigit Widodo menyampaikan, acara kemarin menindaklanjuti kebijakan Bupati Kebumen HM Yahya Fuad yang menghendaki adanya panggung rakyat. Sempat terhenti di bulan Ramadan, acara seperti ini digiatkan kembali dengan kemasan yang berbeda dan lebih menarik.
Dia berharap, selain menampilkan kembali budaya dan kerajinan khas Kebumen, acara tersebut dapat membangkitkan kembali para perajin dan pelaku ekonomi kreatif di Kebumen agar terus berkarya."Termasuk mengenalkan pada generasi muda akan kekayaaan budaya Kebumen. Oleh karena itu kita melibatkan siswa-siswa SMKN 1 Kebumen," ujarnya.(cah)