 |
| ilustrasi |
Kasatlantas Polres Blora AKP Handoko Suseno melalui Kanit Laka lantas Iptu Noor Badi menjelaskan, sejak awal Juli hingga kemarin, sudah ada 19 laka lantas di Kabupaten Blora. “Rinciannya, satu orang meninggal dunia dan lainnya mengalami luka ringan. Berbeda dengan tahun lalu. Kejadian serupa (laka lantas, Red) hanya ada 15 kejadian dan satu orang meninggal dunia,” jelasnya.
Noor Badi menjelaskan, untuk usia pengendara yang terlibat laka lantas, rata-rata usia remaja. Antara 16 hingga 25 tahun. Penyebabnya, rata-rata disebabkan kurang kehati-hatian para pengendara. Selain itu, juga disebabkan ramainya arus lalu lintas dan kondisi tubuh yang kurang fit.
“Untuk kerugian materi atas laka lantas ini (selama 11 hari, Red) secara total sekitar Rp 6,4 juta,” terangnya.
Dia menuturkan, meski Lebaran telah usai, dia berharap para pengendara tetap berhati-hati. “Apabila tubuh merasa lelah dan capek, segera matikan kendaraan lalu istirahat di tempat yang nyaman,” sarannya.
Terpisah, Sukarman, warga Kecamatan Kunduran mengatakan, kemarin terjadi laka lantas tiga kali di lokasi yang sama. Meski tidak mengakibatkan kematian, namun sempat membuat panik warga sekitar.
Kecelakaan itu terjadi antara motor roda dua. Kejadiannya di sekitar perempatan jalan bekas lokalisasi kawasan Yang Jrong. Untuk waktunya, sebelum dhuhur atau sekitar pukul 11.00, pukul 15.00, dan pukul 17.00.
“Kemarin sehari ada tiga kecelakaan sekaligus di sini, Mas,” ucap Sukarman sambil menunjuk ke tempat kejadian perkara (TKP) laka lantas.
Dari ketiga kecelakaan tersebut, satu korban di antaranya mengalami luka serius dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. “Saya tidak tahu pastinya dilarikan kemana, karena saya tidak tega melihatnya,” pungkasnya. (sub/lin)
