syaifurohman |
Seperti yang terlihat di jalur menuju obwis Pantai Kecamatan Ayah ini. Puluhan warga terlihat berdiri di pinggir jalan. Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun tak mau ketinggalan. Bermodalkan bendera dan peluit, mereka memberikan aba aba dan kode di setiap tikungan dan pertigaan. Rasa panas maupun asap debu dan sinar mata hari yang membakar gosong kulit mungil merekapun tak dirasakan.
Keberadaan pengatur lalu lintas dadakan ini cukup membantu terutama bagi wisatawan yang tidak mengenal medan dengan baik. Mengingat, jalur dari dan menuju Pantai Karangbolong sampai Menganti memang terkenal medan yang cukup sulit selain akses jalan yang menanjak dan lika-liku badan jalan pun sempit sehingga menjadikan pengendara harus hati hati dalam melintas.
Aminudin (30), salah satu warga mengatakan, apa yang mereka lakukan itu karena inisiatif sendiri melihat padatnya para wisatawan dan jalan sisi memang rawan kecelakaan juga untuk mengsi waktu luang sesudah merumput sekaligus penghasilan tambahan. "Ya lumayan lah buat jajan anak," ujarnya Minggu (10/7/2016) di sela-sela mengatur lalu lintas.
Bagus Saputro (9) mengaku senang dapat memandu wisatawan menuju obyek wisata. Menurutnya, apa yang ia lakukan itu mengisi liburan sekolah sekaligus menjadi uang jajan sendiri. "Kalau ikut kaya gini ya lumayan aja bisa dapat uang dikasih dari orang bawa mobil," kata bocah yang masih duduk di bangku kelas 3 SD.
Keberadaan Bagus dkk ternyata mendapat apresiasi dari para pengguna jalan. Dari sekian banyak wisatawan yang melintas utamanya penggendara roda 4 pribadi dan sepedamotor tidak sungkan sungkan memberikan receh kepinggan uang. Mereka bisa mendapat penghasilan Rp 30.000- 50.000 / hari dari uluran receh yang dilemparkan pengguna jalan di jaring kecil dan besek blastik mereka. (syaifurrohman)