saefur rohman/ekspres |
Tri Kusmiati (25) salah satu guru dan sekaligus pembina Pramuka di SMA PGRI 1 Kebumen mengatakan, Perjusa dinilai efektif daripada Persami. Sebab, pelaksanaan Perjusa bertepatan dengan siswa libur. "Selain itu pelaksanaannya yang hanya sampai Sabtu membuat siswa dapat beristirahat pada Minggu sebelum kembali masuk pada hari Senin untuk mengikuti pelajaran seperti biasa," katanya, kemarin.
Kegiatan Perjusa dilaksanakan atas instruksi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah raga (Dikpora) untuk mempersingkat dan mempercepat waktu penerimaan tamu ambalan
atau anggota baru pramuka baik penggalang atau pun penegak. Persiapan Perjusa yang mendadak dan bertepatan dengan berakhirnya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) mengharuskan kerja ekstra bagi para pembina dan para senior pengampu kegiatan di sekolah. "Dari persiapannya yang cepat sehingga mengharuskan pematangan konsep acara dan kegiatan disusun dengan cepat," imbuh Tri Kusmiati.
Nur Faozi (19), salah satu dewan senior dan sekaligus Pradana Pramuka di SMA PGRI 1 Kebumen mengatakan, persiapan Perjusa sendiri memang kurang maksimal
karena waktunya yang berdekatan dengan PLS sehingga para Andik dan Dewan pun agak tergesa gesa menyiapkan konsep. "Namun kami sudah berupaya maksimal," katanya.
Sementara itu, kegiatan Perjusa tak hanya digelar di SMA PGRI Kebumen saja. Di sejumlah sekolah Kebumen dan Karanganyar juga menggelar acara yang sama. Seperti di SMA N Pejagoan, SMA N 1 Karaganayar SMK Komputer, dan lain sebagainya.(saefur rohman/cah)